Anak Haram Negara Bercerita: Sebuah Autoetnografi Kritis Anak dari Pernikahan Poligami 'di Bawah Tangan' di Buton
Siska Irawati Basirun, Dr. Amelia Maika, S.Sos., MA., M.Sc.
2024 | Tesis | S2 Sosiologi
Tesis
ini menyajikan sebuah autoetnografi kritis yang mengeksplorasi pengalaman
pribadi penulis sebagai anak perempuan yang lahir dari pernikahan poligami ‘di
bawah tangan’ di Buton. Fokus utamanya adalah untuk mengungkap dinamika dan
tantangan yang dihadapi anak-anak dalam keluarga disfungsional, khususnya dalam
konteks poligami yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Meskipun poligami
tidak dilarang secara hukum di Indonesia, praktik poligami ‘di bawah tangan’
membawa dampak signifikan terhadap kesejahteraan anggota keluarga, terutama
anak perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
autoetnografi. Melalui narasi pribadi dan refleksi mendalam, penulis
menjelaskan bagaimana kemiskinan, ketidakpastian administratif, dan diskriminasi
sosial membentuk identitas dan pengalaman hidupnya. Tulisan ini juga
mengintegrasikan teori-teori sosial seperti teori life course, teori
paradoks pembentukan subjek oleh Judith Butler, teori intersectionality,
dan teori resilience untuk memberikan kerangka analitis yang lebih luas
tentang dampak poligami pada individu. Dengan menghubungkan pengalaman pribadi
penulis dengan konteks sosial dan struktural, tulisan ini meningkatkan
pemahaman tentang dampak poligami ‘di bawah tangan’ dan mengusulkan reformasi
kebijakan yang lebih inklusif dan adil.
This thesis presents a critical autoethnography
exploring the author's personal experience as a daughter born from a polygamous
marriage ‘under the table’ in Buton. The focus is on revealing the dynamics and
challenges faced by children in dysfunctional families, particularly within the
context of covert polygamy. Although polygamy is not legally prohibited in
Indonesia, the practice of ‘under the table’ polygamy has significant impacts
on the well-being of family members, especially daughters. This research
employs qualitative methods with an autoethnographic approach. Through personal
narrative and in-depth reflection, the author describes how poverty,
administrative uncertainty, and social discrimination shape her identity and
life experiences. The study also integrates social theories such as life course
theory, Judith Butler's subject formation paradox, intersectionality, and
resilience to provide a broader analytical framework on the impact of polygamy
on individuals. By connecting the author’s personal experiences with broader
social and structural contexts, this work enhances the understanding of the
effects of ‘under the table’ polygamy and proposes more inclusive and equitable
policy reforms.
Kata Kunci : Autoethnography, daughter, dysfunctional family, under-the-table polygamy