Studi Kasus Rendahnya Pencatatan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien di RSIA Buah Hati Pamulang
Novayanti, Dr. dr. Andreasta Meliala. DPH., M.Kes, MAS. dan dr. Tjahjono Kunjoro, MPH, DrPH.
2024 | Tesis | MAGISTER KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN
Latar belakang:
Pelaporan insiden keselamatan pasien di beberapa
negara masih tergolong rendah
termasuk Indonesia. Rendahnya pelaporan insiden keselamatan pasien yang masih terjadi di beberapa
rumah sakit disebabkan adanya faktor
yang menghambat dalam melaporkan insiden.
Tujuan: Mengidentifikasi faktor penghambat yang menyebabkan rendahnya pelaporan
insiden di sebuah rumah sakit ibu dan anak tipe C sehingga dapat dijadikan
rekomendasi untuk memberikan solusi terhadap hambatan yang timbul dalam proses
pencatatan insiden keselamatan pasien selama setahun terakhir.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus jenis eksplanatori dengan
analisis triangulasi metode. Subyek dalam hal ini informan
dipilih secara purposive sampling kepada
85 petugas pemberi asuhan pasien yang mengisi kuesioner dan 18 kepala unit
peserta diskusi kelompok terarah. Teknik pengumpulan data melalui observasi atau telusur lapangan,
kuesioner, dan diskusi kelompok terarah atau focus grup discussion (FGD).
Hasil : Berdasarkan analisis triangulasi data didapatkan faktor individu berpengaruh signifikan terhadap penyebab rendahnya pelaporan insiden keselamatan pasien di RSIA Buah Hati Pamulang. Faktor individu berupa pengetahuan dan persepsi berpengaruh signifikan positif terhadap jumlah pelaporan dengan nilai t stat > t table hal ini didukung pula dengan data diskusi terarah yang telah dikategorisasi bahwa mayoritas informan yaitu 77% memiliki pengetahuan yang kurang mengenai insiden keselamatan pasien, serta penyebab lainnya adalah pelaporan akan mempengaruhi kinerja, menambah beban kerja, kurangnya umpan balik dan rencana tindak lanjut, dan kurangnya penghargaan.
Kesimpulan : Faktor individu berpengaruh terhadap jumlah pelaporan insiden keselamatan pasien. Dengan meningkatkan faktor individu yaitu pengetahuan tentang pelaporan insiden dan pelatihan tentang pelaporan insiden keselamatan pasien dapat meningkatkan angka pelaporan insiden keselamatan pasien.
Background: Reporting of patient safety incidents is still low in several countries, including Indonesia. The low reporting of patient safety incidents, which still occurs in some hospitals, is due to factors that hinder the reporting of incidents.
Objective: Identify
the barriers that cause low incident reporting
in a type C mother and child hospital so that it can be
used as a reccomendation of providing solutions to barrier that arisen
in the process of recording patient safety incidents over the past year.
Methods: This study used an explanatory type of case study method with
triangulation method analysis. Subjects in this case informants were selected
by purposive sampling to 85 patient
care providers who filled out questionnaires and 18 unit heads participating in focus group discussions. Data collection techniques were observation,
questionnaire, and focus group discussion (FGD).
Results : Based on data triangulation analysis, it is found that individual factors have a significant effect on the causes of low reporting of patient safety incidents at RSIA Buah Hati Pamulang. Individual factors in the form of knowledge and perceptions have a significant positive effect on the number of reports with a value of t stat> t table. This is also supported by the categorized focus discussion data that the majority of informants, 77%, have insufficient knowledge about patient safety incidents, and the other causes are reporting will affect performance, increase workload, lack of feedback and follow-up plans, and lack of appreciation.
Conclusion: Individual factors influence the number of patient safety incidents reported. By improving individual factors, namely knowledge about incident reporting and training on reporting patient safety incidents, the number of reported patient safety incidents can be increased.
Kata Kunci : Pelaporan insiden, Faktor Individu, dan Faktor Organisasi.