Laporkan Masalah

Evaluasi Kebijakan tentang Perlindungan Penyandang Disabilitas dalam Kebencanaan: Studi Kasus pada Platform Aplikasi DIFGANDES di Kabupaten Sleman

Novera Anjarbaiti, Drs. Yuyun Purbokusumo, M.Si.,Ph.D

2024 | Tesis | S2 Ilmu Administrasi Negara

Penyandang disabilitas merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap bencana alam dan menghadapi risiko empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat umum. Keterbatasan fisik dan sensorik mereka sering menghalangi akses terhadap informasi kebencanaan dan respons terhadap peringatan dini. Dengan tujuan meningkatkan inklusivitas dalam manajemen bencana, platform kebencanaan berupa aplikasi DIFGANDES dikembangkan sebagai bagian dari Perda DIY No. 5 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan, Perlindungan, dan Penghormatan Hak Penyandang Disabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kebijakan tersebut guna mengetahui hasil dan dampak dari kebijakan tersebut. Studi ini memberikan kontribusi teoritis terhadap inklusivitas dalam kebencanaan melalui teknologi digital dan manfaat praktis sebagai sarana mendukung hak penyandang disabilitas dalam akses teknologi, serta memberikan rekomendasi perbaikan aplikasi Difgandes kepada pemerintah. 

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap penyandang disabilitas yang menggunakan aplikasi DIFGANDES, termasuk komunitas seperti Gerakan Kesejahteraan Tuli Indonesia (Gerkatin) Sleman, Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Sleman, Difabel Siaga Bencana, Komunitas Lereng Merapi, dan aktivis di Sasana Inklusi serta Gerakan Advokasi Difabel.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa aplikasi Difgandes sebagai platform kebencanaan telah mendukung amanat kebijakan perlindungan penyandang disabilitas dalam meningkatkan aksesibilitas informasi kebencanaan bagi penyandang disabilitas, meningkatkan pengetahuan mereka tentang kebencanaan, dan memastikan kesetaraan akses serta partisipasi aktif dalam pengurangan risiko bencana. Namun, masih terdapat tantangan dalam pemerataan manfaat, responsivitas, dan kurangnya fitur interaktif seperti umpan balik menghambat pencapaian tujuan inklusivitas yang diharapkan.

Studi ini berupaya mengisi kekosongan dari kajian mengenai penyandang disabilitas dalam  kebencanaan, dimana selama ini kajian masih berfokus pada upaya pemerintah pada perbaikan aksesibilitas fisik, penelitian ini menegaskan bahwa aksesibilitas digital juga merupakan hal yang perlu diperhatikan dan penting dalam manajemen bencana untuk kesetaraan akses informasi bagi difabel, hal ini melindungi kerentanan mereka terhadap bencana, dan mendukung inklusi sosial secara berkelanjutan. 

People with disabilities are particularly vulnerable to natural disasters and face four times higher risk than the general population. Their physical and sensory limitations often hinder access to disaster information and response to early warnings. With the aim of increasing inclusivity in disaster management, a disaster platform in the form of the DIFGANDES application was developed as part of the PERDA DIY No.5 Tahun 2022 on the Implementation, Protection, and Respect of the Rights of Persons with Disabilities. This study aims to evaluate the policy to determine the results and impacts of the policy. This study provides theoretical contributions to inclusiveness in disaster through digital technology and practical benefits as a means of supporting the rights of persons with disabilities in access to technology, as well as providing recommendations for improving the Difgandes application to the government.

The method used in this research is qualitative with in-depth interviews with people with disabilities who use the DIFGANDES application, including communities such as the Gerakan Kesejahteraan Tuli Indonesia (Gerkatin) Sleman, Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Sleman, Difabel Siaga Bencana (DIFAGANA), Komunitas Lereng Merapi.

The evaluation results show that the Difgandes application as a disaster platform has supported the mandate of the policy on the protection of persons with disabilities in improving the accessibility of disaster information for persons with disabilities, increasing their knowledge of disasters, and ensuring equality of access and active participation in disaster risk reduction. However, there are still challenges in equitable distribution of benefits, responsiveness, and the lack of interactive features such as feedback hinders the achievement of the expected inclusivity goals.

This study seeks to fill a void in the study of people with disabilities in disaster management, which has focused on government efforts to improve physical accessibility, this study asserts that digital accessibility is also an important concern in disaster management for equal access to information for people with disabilities, protecting their vulnerability to disasters, and supporting sustainable social inclusion. 

Kata Kunci : Evaluasi Kebijakan, Penyandang disabilitas, Kebencanaan / Policy Evaluation, Persons with Disabilities, Disaster

  1. S2-2024-508780-abstract.pdf  
  2. S2-2024-508780-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-508780-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-508780-title.pdf