Pengaruh Perbedaan Bahan Fiksasi Terhadap Kualitas Ecoprint Beberapa Jenis Tumbuhan Bawah
JESSICA PUTRI, Ir.Rini Pujiarti, S. Hut., M.Agr., Ph.D.
2024 | Tugas Akhir | D4 PENGELOLAAN HUTAN
Ecoprint merupakan proses pengaplikasian warna pada kain secara langsung dari bahan
alami dengan mentransfer warna dan bentuk bahan alami. Salah satunya tumbuhan
yang memiliki potensi untuk dijadikan pewarna alami yaitu tumbuhan bawah. Daun
tumbuhan bawah memiliki ragam corak dan warna yang sangat baik apabila diolah sebagai
bahan ecoprint. Hasil ecoprint memiliki karakteristik unik dalam pewarnaan
dan desain, yang menambah daya tarik produk yang dihasilkan serta memiliki ciri
khas warna yang berbeda-beda.
Penelitian ini menggunakan 2 faktor yaitu beberapa
jenis daun tumbuhan bawah yaitu daun kirinyuh, daun paku dan daun anting-anting
serta bahan fiksasi yaitu tawas dan tunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh perbedaan bahan fiksasi terhadap kualitas dan ketahanan luntur ecoprint
dari beberapa jenis tanaman bawah. Hasil
ecoprint yang diamati adalah karakteristik
motif dan warna daun yang dihasilkan. Pengujian arah warna dilakukan menggunakan
NADIN 2021 serta motif daun yang diamati secara visual. Selain itu dilakukan
uji ketahanan luntur terhadap pencucian 40?, ketahanan luntur terhadap gosokan
dan ketahanan luntur terhadap keringat asam yang hasilnya akan disesuaikan
dengan standar staining scale untuk penodaan warna.
Hasil penelitian menunjukkan arah warna yang didapat
menggunakan indeks warna NADIN 2021 terbagi menjadi 6 kelompok warna yaitu Arrowwood
Sheepskin,Tiger's Eye,Navy Peony,Set Sail dan Coffee Quartz. Motif
yang dihasilkan merata pada seluruh bagian daun namun pada daun anting-anting
dengan fiksasi tawas dan tunjung warna yang dihasilkan kurang maksimal. Pada
pengujian ketahanan luntur warna kain terhadap pencucian 40? dan keringat asam
didapatkan hasil yang cenderung tinggi dengan nilai rata-rata 4-5 yang
dikategorikan sebagian nilai yang baik. Untuk uji ketahanan luntur terhadap
gosokan diperoleh nilai 4-5 untuk daun kirinyuh dan anting-anting menggunakan
fiksasi tawas dan tunjung. Untuk daun paku fiksasi tawas diperoleh nilai 5 sedangkan
untuk fiksasi tunjung diperoleh nilai 4. Hasil ini merupakan yang paling rendah
diantara kedua jenis tumbuhan bawah lainnya. Hasil pengujian menunjukkan
penggunaan jenis daun yang sama terhadap bahan fiksasi yang berbeda
menghasilkan nilai kelunturan terhadap gosokan yang berbeda.
Ecoprint is a process of applying colors to fabric directly
from natural materials by transferring the colors and shapes of the natural
materials. One of them is a plant that has the potential to be used as a
natural dye, namely understory. Understory leaves have a variety of patterns
and colors that are excellent when processed as ecoprint materials. The
results ecoprints have unique characteristics in coloring and
design, which adds to the attractiveness of the resulting product and has
different color characteristics.
Bagian Atas Formulir
Bagian Bawah Formulir
This study uses two factors, namely several undrstory,
namely leaves is kirinyuh, paku and anting-anting as well as fixation materials
tawas and tunjung. This study aims to determine the effect of different
fixation materials on the quality and fastness of ecoprints from several understory. The observed results
of ecoprinting include the characteristics of leaf motifs and colors
produced. Color direction testing is conducted using NADIN 2021, and leaf
motifs are visually examined. Additionally, tests are performed for
colorfastness against washing at 40°C, colorfastness against rubbing, and
colorfastness against acid sweat, with results adjusted according to staining
scale standards.
The research results indicate that the color
direction obtained using the NADIN 2021 color index is divided into 6 color
groups: Arrowwood Sheepskin, Tiger's Eye, Navy Peony, Set Sail, and
Coffee Quartz. The produced motifs are evenly distributed across the entire
leaf, but the anting-anting leaves with tawas and tunjung fixation produced
less optimal colors. The colorfastness tests against washing at 40°C and acid
sweat, the results were relatively high with average values of 4-5, categorized
as partially good values. In the colorfastness test against rubbing, values of
4-5 were obtained for kirinyuh and anting-anting leaves using tawas and tunjung
fixation. Paku leaves with tawas fixation yielded a value of 5, Paku leaves
with tunjung fixation yielded a value of 4. This result is the lowest among the
two other types of understory plants. The test results indicate that using the
same type of leaf with different fixation materials results in different
colorfastness against rubbing values.
Kata Kunci : tumbuhan bawah,ecoprint,fiksasi,karakteristik warna,kualitas ecoprint