Pengaruh Panjang Rantai Hidrokarbon Asam Lemak Surfaktan Nonionik Terhadap Pelepasan Hidrokrotison Asetat Dari Bases Salep Tipe M/A dan A/M Secara In Vitro

Made Koriandriani, Dra. Oentari Soegiharto, SU., Apt.; Drs. Suwaldi, M.Sc., Ph.D., Apt.

1988 | Skripsi | S1 FARMASI

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh panjang rantai hidrokarbon asam lemak dari surfaktan nonionik terhadap pelepasan hidrokortison asetat dari ba- sis salep tipe minyak dalam air (M/A) dan air dalam minyak (A/M) secara in vitro. Penelitian ini menggunakan surfaktan Tween 20 (polioksietilen 20 sorbitan monolaurat), 40 (polioksietilen 20 sorbitan monopalmitat), dan 60 (polioksietilen 20 sorbitan monostearat) untuk tipe M/A. Surfaktan Span 20 (sorbitan monolaurat), nonionic Tween 40 (sorbitan monopalmitat) dan Span 60 (sorbitan monostearat) digunakan untuk salep tipe A/M. Kadar surfaktan yang digunakan tetap untuk tiap formulasi yaitu 1 % dan kadar hidrokortison asetat yang digunakan juga tetap yaitu 2%. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan difusi. Kadar hidrokortison asetat yang dapat membran Spangler diamati dalam interval waktu Penetapan kadar hidrokortison asetat dilakukan Spektrofotometer U.V., pada panjang gelombang 248 nm. Sebagai parameter digunakan fluks (J), yaitu banyaknya hidrokortison asetat yang menembus membran persatuan luas dalam satuan waktu. Fluks hidrokortison asetat dianalisis secara statistik dengan ANAVA satu jalan dan uji Scheffé dengan p=0,05. Hasil penelitian menunjukkan semakin panjang rantai hidrokarbon asam lemak dari surfaktan nonionik terlihat semakin menurun kecepatan pelepasan hidrokortison ase tat baik dari basis salep tipe M/A maupun tipe A/M. Kecepatan pelepasan hidrokortison asetat ternyata lebih cepat dari basis salep emulsi tipe M/A dibandingkan dengan dari basis emulsi tipe A/M. Pengaruh HLB terhadap kecepatan pelepasan hidrokortison asetat memperlihatkan semakin besar harga HLB semakin cepat pelepasan hidrokortison.

Kata Kunci : Hidrokarbon, Asam Lemak, Surfaktan, Asetat