Peran Celebrity Worship terhadap Psychological Well-Being pada Dewasa Awal Penggemar K-Pop
JAMEELA MEISYACH, Dr. Nida Ul Hasanat, M.Si., Psikolog
2024 | Skripsi | PSIKOLOGI
Masyarakat Indonesia khususnya para dewasa awal memiliki minat yang
tinggi pada idola K-pop hingga memunculkan sikap celebrity worship atau pengidolaan
secara berlebihan. Celebrity worship yang dilakukan individu dapat
berdampak pada psychological well-being. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peran celebrity worship terhadap psychological well-being
dewasa awal penggemar K-pop. Sebanyak 248 orang berusia 18-25 tahun yang
tergabung ke dalam sebuah fandom ikut serta dalam penelitian ini. Alat
ukur pada penelitian ini yaitu Celebrity Attitude Scale (CAS) dan Skala Psychological
Well-Being. Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa celebrity
worship tidak berperan terhadap psychological well-being dewasa awal
penggemar K-pop yang tergabung ke dalam sebuah fandom (F = 2,454; p >
0,05). Mayoritas partisipan berada pada tingkatan celebrity worship
yang rendah dan psychological well-being yang sedang ke tinggi. Temuan ini diharapkan dapat memperluas wawasan
mengenai celebrity worship yang terjadi di Indonesia dan menjadi pertimbangan
peneliti selanjutnya untuk menggunakan faktor lain yang dapat mempengaruhi psychological
well-being.
Indonesian
citizens, especially early adults, have a high interest in K-pop idols, leading
to celebrity worship or excessive idolization. Celebrity worship by individuals
can have an impact on psychological well-being. This study aims to determine
the role of celebrity worship on psychological well-being of early adult K-pop
fans. A total of 248 people aged 18-25 years who are members of a fandom
participated in this study. The measuring instruments in this study were
Celebrity Attitude Scale (CAS) and Psychological Well-Being Scale. The results
of simple linear regression analysis showed that celebrity worship did not have
a role in the psychological well-being of early adult K-pop fans who are
members of a fandom (F = 2,454; p > 0,05). Most of participants were at a
low level of celebrity worship and moderate to high level of psychological
well-being. This finding is expected to increase understanding how celebrity
worship happens in Indonesia and to be a consideration for future researchers
to use other factors that can affect psychological well-being.
Kata Kunci : celebrity worship, psychological well-being, dewasa awal, penggemar K-pop