Narasi Panduan City Tour Berbasis Sejarah Jejak Masa Pendudukan Jepang di Kota Magelang
ADE IRMA AGUSTINA, Fatkurrohman, S.I.P., M.Si., C.H.E.
2024 | Tugas Akhir | D4 Bisnis Perjalanan Wisata
Kota Magelang merupakan salah satu kota di
Indonesia yang memiliki banyak sejarah. Sejarah Kota Magelang mencakup Mataram
Kuno, Kerajaan Islam, Masa Kolonial, hingga Pendudukan Jepang. Banyak bangunan
kuno bekas penjajahan Belanda dan Jepang yang menjadi potensi wisata sejarah.
Kota Magelang juga pernah menjadi ibu kota Karesidenan Kedu dan pusat ekonomi
serta kota militer. Pada tahun 1942-1945, Jepang menguasai Jawa Tengah,
termasuk Kota Magelang, dan menjadikannya pangkalan militer. Pendudukan Jepang
di Kota Magelang mengakibatkan penurunan kesejahteraan rakyat karena
eksploitasi sumber daya dan kerja paksa. Banyak bangunan bersejarah
dialihfungsikan menjadi basis militer, mengubah fungsi asli dan memengaruhi
struktur sosial kota. Selain itu, pendudukan ini memicu semangat perlawanan
rakyat yang kelak berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, memetakan dan menyusun narasi
panduan city tour dari destinasi peninggalan sejarah masa pendudukan
Jepang di Kota Magelang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik
pengumpulan data meliputi observasi ke destinasi bersejarah, wawancara
semiterstruktur dengan narasumber yang kredibel, studi literatur untuk
mengumpulkan informasi dari sumber-sumber tertulis, serta dokumentasi berupa
foto dan catatan lapangan. Hasil penelitian ini adalah panduan city tour
dalam bentuk narasi mengenai bangunan-bangunan yang pernah diduduki Jepang
yakni Kompleks Militer Badaan, Kawasan
Jalan Poncol, Kawasan Jalan Tidar, dan Kawasan Boton. Selain itu, terdapat juga
narasi perjuangan rakyat Kota Magelang dalam kemerdekaan Indonesia seperti pada
insiden Palagan Magelang dan pembantaian rakyat oleh Kido Butai di Dapur
Umum Kampung Tulung. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wisata sejarah di
Kota Magelang khususnya mengenai narasi perjuangan rakyat di Kota Magelang.
Magelang is a city in Indonesia
rich in historical significance. The history of Magelang spans from Ancient
Mataram, Islamic Kingdoms, the Colonial Era, to the Japanese Occupation.
Numerous ancient buildings from the Dutch and Japanese colonial periods present
valuable potential for historical tourism. Magelang also served as the capital
of the Kedu Residency and was an economic center and military city. Between
1942-1945, Japan occupied Central Java, including Magelang, transforming it
into a military base. The Japanese occupation led to a decline in the welfare
of the local population due to resource exploitation and forced labor. Many
historical buildings were repurposed as military bases, altering their original
functions and affecting the city's social structure. Moreover, this occupation
sparked a spirit of resistance among the people, which later played a crucial
role in Indonesia's struggle for independence. This research aims to identify,
map, and develop a narrative guide for a city tour of historical sites from the
Japanese occupation period in Magelang. Data collection techniques included
observations of historical destinations, semistructured interviews with
credible sources, literature reviews for information from written sources, and
documentation in the form of photos and field notes. The result of this research
is a city tour guide in the form of narratives about buildings occupied by the
Japanese, such as the Badaan Military Bases, Jalan Poncol area, Jalan Tidar
area, and Boton area. Additionally, it includes narratives of the battle for
independence, such as the Palagan Magelang incident and the massacre by Kido
Butai at the Kampung Tulung Public Kitchen. This research is expected to
enhance historical tourism in the city of Magelang, particularly regarding the
narrative of the people's struggle in Magelang.
Kata Kunci : Wisata sejarah, wisata Kota Magelang, sejarah Kota Magelang, city tour Kota Magelang.