Strategi Kesantunan Berbahasa dalam Penyampaian Kritik terhadap Kebijakan Ridwan Kamil di Instagram
RAHMA SAFRIANTI, Drs. Suharsono, M.Hum.
2024 | Skripsi | S1 SASTRA INDONESIA
Penelitian ini membahas kritik dalam pandangan ilmu pragmatik. Data berjumlah 250 komentar dikumpulkan melalui metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bentuk-bentuk kritik dan strategi kesantunan berbahasa yang digunakan dalam penyampaian kritik terhadap kebijakan Ridwan Kamil di Instagram. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, bentuk kebahasaan kritik terbagi menjadi dua, yaitu kritik berdasarkan satuan kebahasaan dan kritik berdasarkan maksud. Kritik berdasarkan satuan kebahasaan terbagi menjadi kritik berbentuk kalimat dan kritik berbentuk wacana. Sementara itu, kritik berdasarkan maksud terbagi menjadi kritik bermaksud tungggal yang terdiri atas kritik bermaksud ketidaksetujuan, kritik bermaksud suruhan, kritik bermaksud saran, dan kritik bermaksud harapan serta kritik bermaksud ganda yang terdiri dari kritik bermaksud ketidaksetujuan dan suruhan, kritik bermaksud ketidaksetujuan dan saran, kritik bermaksud kesetujuan dan suruhan, serta kritik bermaksud kesetujuan dan harapan. Kritik-kritik tersebut disampaikan dengan strategi kesantunan yang berbeda-beda. Strategi kesantunan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah strategi, merendahkan diri terhadap mitra tutur, strategi membatasi ancaman terhadap mitra tutur, dan strategi mempersempit jarak dengan mitra tutur.
This research discusses criticism from the perspective of pragmatics. 250 data are collected using the listening method with involvement-free listening technique. This research aims to determine the forms of criticism and language politeness strategies used in conveying criticism towards Ridwan Kamil’s policies on Instagram. Based on the analysis that has been carried out, the linguistic form of criticism is divided into two, namely criticism based on units of language and criticism based on meaning. Criticism based on units of language is divided into criticism in the form of sentences and criticism in the form of discourse. Meanwhile, criticism based on meaning is divided into single-meaning criticism consisting of criticism meaning disagreement, criticism meaning orders, criticism meaning suggestions, and criticism meaning hope as well as double-meaning criticism consisting of criticism meaning disapproval and orders, criticism meaning disagreement and suggestions, criticism means approval and orders, and criticism means agreement and hope. These criticisms were conveyed with different politeness strategies. The politeness strategies found in this research are strategies for lowering oneself toward the listener, strategies for limiting threats to the listener, and strategies for narrowing the distance with the listener.
Kata Kunci : kritik, strategi kesantunan, prinsip kesantunan berbahasa, pragmatik