Laporkan Masalah

The Crucifixion of Jesus :: A Theological debate between Christians and Muslims

ANNA, Dian Nur, Dr. Mulyadi Kartanegara

2004 | Tesis | S2 Ilmu Perbandingan Agama

Penyaliban Jesus adalah peristiwa yang terjadi dan mendatangkan pro dan kontra akan keontetikan peristiwa tersebut. Untuk mengungkap peristiwa tersebut, tidak akan lepas dari pengkajian tentang siapa itu Jesus. Tidaklah dipungkiri, Kristen dan Muslim mempunyai perbedaan pendapat dalam menyoroti pribadi Jesus dengan melihat dari kitab suci mereka. Umumnya, Kristen dan Muslim mempertahankan keontetikan dari kitab suci mereka ketika memahami peristiwa tersebut. Dari perspektif Kristen, fenomena penyaliban merupakan sesuatu yang sangat prinsip dan menjadi akar teologi. Kristen secara jelas mempercayai tentang penyaliban Jesus. Hal ini berdasar pada kepercayaan bahwa Jesus adalah Tuhan dan juga manusia suci. Hubungannya dengan posisi Jesus sebagai penjelmaan Tuhan di dunia, peristiwa penyaliban menjadi peristiwa penting, dimana manusia pada umumnya tidak bisa menebus dosa. Menurut pandangan Kristen, penyaliban merupakan sesuatu yang nyata dan Jesus secara suka rela menderita dan disalib untuk menebus dosa. Dalam perkembangannya, peristiwa penyaliban Jesus tidak menjadi perdebatan di tubuh Kristen sendiri. Bagaimanapun, Islam sebagai sebuah agama setelah Kristen juga berbicara tentang Jesus, khususnya tentang kematian Jesus. Di dalam al-Qur’an, Jesus digambarkan sebagai salah satu dari Nabi-Nabi Allah. Al-Qur’an juga berbicara tentang kematian Jesus meskipun dalam pengertian yang ambigu. Kenyataannya, Muslim sendiri mempunyai perbedaan pendapat tentang kematian Jesus. Dalam teses ini, saya membagi dalam dua group. Group pertama mengakui bahwa Jesus tidak mati di salib. Group kedua mempercayai bahwa Jesus disalib tetapi tidak meninggal di penyaliban. Kembali pada realitas, ketika kita tinggal di masyarakat yang plural, perbedaan pendapat khususnya tentang penyaliban Jesus merupakan fenomena yang wajar. Ketika semakin meningkatnya interaksi antara mereka, kondisi ini mendukung pendapat antara mereka. Biasanya, perbedaan pendapat menjadi sumber konflik, ketika kita berdebat secara akademik khususnya tentang penyaliban Jesus. Hubungannya dengan fenomena tersebut, saya ingin mengeksplorasi perbedaan pendapat antara Kristen dan Muslim tentang penyaliban Jesus dari beberapa sisi yaitu dengan metode sintesis atau pendekatan ilmiah-cum doctriner atau scientific-cum-suigeneric. Perspective ini bukan hanya berbicara tentang doktrin saja tetapi juga mempertimbangkan sisi sejarah dan eskatologi dalam perspektif Kristen dan Muslim. Kemudian saya akan membandingkan kedua pemikiran tersebut secara obyektif. Penelitian ini tidak berangkat dari kepercayaan bahwa Jesus disalib, tetapi memahami secara menyeluruh apa yang terjadi pada penyaliban. Kemudian kita akan mendapat suatu perdebatan yang sehat antara Kristen dan Muslim tentang Penyaliban Jesus. Dari riset ini, saya melihat, meskipun terdapat perbedaan pendapat diantara Kristen dan Muslim dan juga di dalam tubuh kedua agama tersebut. saya menjumpai ada titik persamaan. Hal ini ada kemungkinan untuk saling memahami antara kedua agama. Saya melihat kedua agama ada kesamaan dalam memandang Jesus sebagai seorang Nabi, seorang Juru Selamat, meninggal dunia sebagai perwujudan kecintaan dan kemenangan Tuhan, tentang konsep kemuliaan Tuhan, dan menjunjung nilai kemanusiaan. Dari pembahasan tentang Penyaliban Yesus, saya bisa menangkap bagaimana makna Penyaliban Yesus bagi Kristen dan Muslim. Bagi Kristen, Penyaliban Yesus adalah peristiwa yang terjadi sebagai perwujudan kasih dan kemenangan Tuhan. Yesus telah rela hati menderita untuk menebus dosa besar umat manusia. Dengan kebangkitan Jesus, Tuhan telah membuktikan cinta dan kemenangan-Nya. Saya melihat bahwa Kristen tetap hidup dengan spirit Yesus di dada mereka dan dengan selalu berpegang pada apa yang diajarkan oleh Yesus, Kristen menebarkan kasih dan sayang kepada umat manusia. Bagi Muslim, saya melihat bahwa makna Penyaliban Yesus adalah merupakan wujud kecintaan dan kemenangan Tuhan. Tuhan telah menempatkan Yesus sebagai manusia suci yang menebarkan kedamaian di muka bumi. Tuhan dengan kecintaan dan kekuasaannya telah menyelamatkan Yesus dari penyaliban.

The crucifixion of Jesus is an issue which compare from Christian and Muslim perspectives. This is based on both religio us arguments about the crucifixion of Jesus with support from both scriptures. It is problematic also because their scriptures explain about this issue ambiguous ly. This issue still arises in both Christians and Muslims because they have opinion not only based on the scripture itself, but also influenced by historical discoveries and the interpretation of scriptures when the issue was raised, especially about the crucifixion of Jesus. I explain the crucifixion of Jesus in synthesis methods or an academic-cum doctriner or scientific-cum-suigeneric perspective. This view means that the crucifixion of Jesus can be understand from many dimensions. It does not only talk about doctrine itself, but also includes the history where the crucifixion of Jesus happened, and its eschatological impact. I research the crucifixion of Jesus looking for what happened on the cross based on Christian and Muslim sources. The crucifixion of Jesus is an event that involve s theological issues, because these events include also the divinity aspect, and automatically includes the role God plays. It relates to the position of Jesus in Christian belie f that Jesus did not only have position as human, but also as God. These views influence the way of thinking of Christians. In the theological aspect, actually, many issues arise about the cause, meaning and function of crucifixion according to Christian and Muslim perspectives. Beside the theological issue, the event of crucifixion is also the issue of history, because theology is not separate from history and the event was a long time ago and it is impossible to reconstruct what happened clearly. The authenticity of this event is debatable if we only try to look at the ordinary data. The historical aspects of the crucifixion of Jesus include the event and participants of crucifixion. The crucifixion of Jesus is an issue in eschatology in Christian and Muslim perspectives. In this part, I separated Jesus’ first coming and second coming. The first coming means that Jesus came, as a messiah this is part of the purpose that Jesus must die. This means that one of the reasons to accuse Jesus is Jesus as the Messiah. This is included in the eschatological issue. The second coming means that Jesus came again after he died. In this thesis, I also try to illustrate how Christians and Muslims talk about the crucifixion of Jesus and the possibility to make an understandable between both religions. The crucifixion of Jesus is not debatable in Christianity. Christianity believes that Jesus was dead on the cross for salvation. Islam, as a religion beginning after Christianity, also respects Jesus, especially the death of Jesus. Muslims have different opinions about the death of Jesus. I have divided them into two groups. The first group believes that Jesus did not crucify and did not die on the cross. The second groups of Muslims agree that Jesus crucified, but maintain that he did not die on the cross. Although among Christian and Muslim followers there are different arguments about the crucifixion of Jesus, both religions have similarities in the crucifixion of Jesus and there is the possibility to mutual understanding between them. That means both Christian and Muslim opinions about the crucifixion of Jesus can be compared and we can look a similarity, especially about the circle of crucifixion of Jesus. Both religions believe in the event of crucifixion and argue that the event of crucifixion is really accord, argue that Jesus is a prophet, a redeemer, a savior, that he died with divine love and divine triumph, the honor of God, and the dignity of humanity. Based on my thesis, I can know the meaning of crucifixion of Jesus from both Christians and Muslims. For Christians, the meaning of crucifixion of Jesus is a proof of love and triumph of God. Jesus is an incarnation of God dead to redeem a great sin of human being and he was resurrected. For Muslims, the meaning of crucifixion of Jesus is a proof of love and triumph of God. God save Jesus from death on the cross with take Jesus beside God. Then, Muslims can understand how God sent Jesus as human to redeem human beings and God loves Jesus as a prophet with special status.

Kata Kunci : Penyaliban Yesus,Pendapat Kristen dan Muslim

  1. S2-2004-DianNurAnna-abstract.pdf  
  2. S2-2004-DianNurAnna-bibliography.pdf  
  3. S2-2004-DianNurAnna-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2004-DianNurAnna-title.pdf