Laporkan Masalah

PENDAPAT KONTRADIKTIF ANTARA PESERTA PRIA DAN WANITA DI ACARA 'VICE DEBATE': ANALISIS TINDAK TUTUR

Fitrari Ramadhani Salsabila Putri, Dr. Aprillia Firmonasari, S.S., M.Hum., DEA.

2024 | Tesis | S2 Linguistik

Pendapat kontradiktif tidak dapat dihindari dalam percakapan sehari-hari karena setiap orang memiliki pandangan dan opini masing-masing. Oleh sebab itu, saat menuturkan pendapat kontradiktif penutur cenderung menggunakan beberapa cara agar tidak terjadi salah paham antara kedua belah pihak. Penelitian ini menganalisis pendapat kontradiktif yang muncul di debat antara tuturan peserta wanita dan pria di acara Vice Debates. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu bentuk tindak tutur dan strategi kesantunan yang digunakan oleh para peserta untuk menyatakan pendapat kontradiktif yang dihubungkan dengan gender. Terdapat tiga teori yang mendukung penelitian ini untuk mendapatkan hasil, yakni tindak tutur ilokusi, strategi kesantunan, dan fitur linguistik. Data penelitian ini diambil dari tiga episode serial YouTube Vice Debates yang berfokus pada pendapat kontradiktif oleh peserta wanita dan pria. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang berguna untuk menjabarkan hasil penelitian dan dibantu dengan perhitungan sederhana untuk menemukan perbandingan jumlah tuturan pada peserta wanita dan peserta pria. Hasil penelitian menunjukkan adanya 67 tuturan yang dihasilkan oleh masing-masing peserta wanita maupun pria, sehingga secara keseluruhan ada 134 tuturan kontradiktif. Dari data tersebut, ditemukan 3 jenis tindak tutur ilokusi, yakni tindak tutur asertif digunakan sebanyak 45,52% pada peserta wanita dan 47,01% pada peserta pria, tindak tutur ekspresif dengan jumlah 2,99% pada peserta wanita dan 1,49% pada peserta pria, dan tindak tutur direktif sama-sama digunakan sebanyak 1,49% oleh peserta wanita dan pria. Selain itu, para peserta juga menggunakan 4 strategi kesantunan, yaitu strategi langsung digunakan sebanyak 18,66% pada peserta wanita dan 23,31% pada peserta pria, kesantunan negatif digunakan sebanyak 13,43% pada peserta wanita dan 12,69% pada peserta pria, kesantunan positif digunakan sebanyak 11,19% oleh peserta wanita dan 8,21%, oleh peserta pria, terakhir ada strategi tidak langsung yang digunakan oleh 6,72% pada peserta wanita dan 5,97% pada peserta pria. Selanjutnya, dalam menuturkan pendapat kontradiktif, para peserta menggunakan 7 fitur linguistik, yaitu leksikal pembatas, kata bertingkat, kata penegas, keterusterangan, pertanyaan, perintah & ajakan, dan pemilihan leksikal yang lebih bervariasi. Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa saat menyatakan pendapat kontradiktif, peserta wanita lebih ekspresif dan dinamis, sedangkan peserta pria lebih tegas dan berhati-hati.

Contradictory statements are inevitable in everyday conversations because every person has their own views and opinions. Therefore, when expressing contradictory statements, the speakers tend to use several ways, so there is no misunderstanding between the two parties. This study analyzes contradictory statements that appear in debates between female and male participants. The purpose of this study is to find out the forms of speech acts and politeness strategies used to express contradictory statements, and then relate it to the gender studies. There are 3 (three) theories that supported this research to get the results, which are illocutionary speech acts, politeness strategies, and linguistics features. The research’s data were taken from three episodes of the Vice Debate YouTube series that showed contradictory statements on the participants. This research’s method is descriptive qualitative and also assisted with simple calculations. It is used to describe the research‘s results and to find the number comparison of utterances in female and male participants. The results showed there were 67 utterances produced by each female and male participants, so there were 137 contradictory statements in total. From that data, there were found 3 (three) types of illocutionary speech acts, which are assertive speech acts used as much as 45,52% in female participants and 47,01% in male participants, expressive speech acts used as much as 2,99% in female participants and 1,49% in male participants, and directive speech acts were both used used as much as 1,49% by female and male participants. In addition, the participants also used 4 (four) politeness strategies, which are bald-on record used as much as 18,66% in female participants and 23,31% in male participants, negative politeness used as much as 13,43% in female participants and 12,69% in male participants, positive politeness used as much as 11,19% in female participants and 8,27% in male participants, lastly off-record that used as much as 6,72& in female participants and 5,97% in male participants. While expressing the contradictory statements, the participants used 7 (seven) linguistics features, namely lexical hedges, intensifier, emphatic stress, directness, question, command and directive, and varying lexical selection. From those findings, it can be concluded that female participants were more expressive and dynamic, while male participants were more assertive and cautious when stating contradictory statements.

Kata Kunci : Tindak Tutur Ilokusi, Strategi Kesantunan, Fitur Linguistik, Bahasa dan Gender, Vice Debate.

  1. S2-2024-501925-abstract.pdf  
  2. S2-2024-501925-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-501925-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-501925-title.pdf