Pengaruh Fleksibilitas Kerja terhadap Intensi Menerima Pekerjaan Generasi Y dan Z pada Perusahaan Rintisan (Start-up) di Indonesia dengan Intensi Mengejar Pekerjaan sebagai Variabel Mediasi
Coral Iedfitov Cesario Janvier, Gugup Kismono, MBA., Ph.D
2024 | Skripsi | MANAJEMEN
Perkembangan teknologi saat ini mendorong munculnya semakin banyak perusahaan start-up di Indonesia. Jumlah start- up di Indonesia dengan sektor e-commerce tercatat sebanyak 353 (36,84%), dan diikuti dengan 53 start-up di bidang fintech (5,52%), 21 start-up di bidang game (2,19%), dan 535 start-up di bidang lain (55,67%). Sebagian besar kalangan yang semakin berminat untuk melamar kerja di perusahaan start-up didominasi oleh kalangan generasi Y dan generasi Z. Hal ini dikarenakan generasi Y dan Z memiliki kesamaan karakteristik dengan perusahaan start-up mengingat perusahaan start-up identik dan selalu berhubungan dengan teknologi, website, internet, dan sejenisnya. Daya Tarik lainnya antaralain Perusahaan start-up menawarkan fleksibilitas kerja. Terkait dengan fleksibilitas Carless (2005) menemukan bahwa intensi mengejar pekerjaan memediasi efek fleksibilitas kerja pada intensi menerima pekerjaan. Sehingga periset tertarik untuk meneliti “Efek Fleksibilitas Kerja pada Intensi Menerima Pekerjaan Generasi Y dan Z pada Perusahaan Rintisan (Start-up) di Indonesia dengan Intensi Mengejar Pekerjaan sebagai Variabel Mediasi”.
Riset ini merupakan riset replikasi yaitu melakukan riset kembali dengan variabel data yang sama dengan riset terdahulu dari Stich tahun 2021. Perbedaan riset ini dengan riset sebelumnya yang meliputi objek risetnya berbeda yaitu jumlah sampel sebanyak 67 responden, metode analisa data riset ini memakai analisa jalur porsedur dan lokasi risetnya dilakukan di Indonesia.
Hasil penelitian ini adalah fleksibilitas kerja berefek positif dan bermakna pada intensi menerima pekerjaan. Intensi mengejar pekerjaan memediasi efek positif dan bermakna fleksibilitas kerja pada intensi menerima pekerjaan. Implikasi manajerial dari riset ini kepada Perusahaan star-up antara lain menyarankan untuk menawarkan semakin banyak pekerjaan dengan fleksibilitas yang tinggi kepada pelamar kerja. Jika perusahaan ingin meningkatkan intensi menerima pekerjaan dari para pelamar kerja, maka perusahaan harus menyediakan lowongan kerja dengan fleksibilitas kerja yang semakin tinggi. Perusahaan start-up harus menawarkan jenjang karir yang menarik dankompensasi yang sepadan dengan pekerjaan yang ditawarkan kepada parapelamar kerja, sehingga ketika para pelamar sudah direkrut, maka bersediauntuk menerima pekerjaannya dengan penuh tanggungjawab.
The development of technology is currently driving the emergence of more and more start-ups in Indonesia. The number of start-ups in Indonesia with e-commerce sector is 353 (36.84%), followed by 53 start-ups in fintech (5.52%), 21 start-ups in gaming (2.19%), and 535 start-ups in other fields (55.67%). Most of the people who are increasingly interested in applying to work in startup companies are dominated by Generation Y and Generation Z. This is because Generation Y and Generation Z have similar characteristics with startup companies, considering that startup companies are identical and always related to technology, websites, the Internet, and the like. Another attraction is that start-ups offer work flexibility. In terms of flexibility, Carless (2005) found that job search intention mediates the effect of job flexibility on job acceptance intention. Therefore, the researcher is interested in investigating "The effect of work flexibility on job acceptance intention of Generation Y and Z in start-up companies in Indonesia with job pursuit intention as the mediating variable".
This research is a replication research, that is, the research will be conducted again in 2021 with the same data variables as Stich's previous research. The differences between this research and previous research include different research objects, namely the number of samples of 67 respondents, the data analysis method of this research uses procedure path analysis, and the research location is in Indonesia.
The results of this study are that work flexibility has a positive and significant effect on job acceptance intention. Job continuation intention mediates the positive and significant effect of work flexibility on job acceptance intention. The managerial implications of this research for start-up companies include the suggestion to offer more high-flexibility jobs to applicants. If the firm wants to increase applicants' job acceptance intention, the firm should offer jobs with high flexibility.
Kata Kunci : Start-ups, generation Y and generation Z, work flexibility, job acceptance intention, Perusahaan Rintisan (Start-up), generasi Y dan generasi Z, fleksibilitas kerja, intensi menerima pekerjaan.