Laporkan Masalah

Dimensi Kepublikan (Publicness) dari Bimbingan Belajar Bebas Biaya (Fee-Free Tutoring): Studi Kasus Bimbingan Belajar oleh Ambis Bareng

JIHAN ZHARIFAH, Puguh Prasetya Utomo, S.I.P., M.P.A., Ph.D.

2024 | Skripsi | ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)

Shadow education (bimbingan belajar) merupakan kegiatan akademik yang dilaksanakan di luar jam sekolah untuk melengkapi pembelajaran peserta didik, tetapi tidak berkaitan dengan keterampilan musik, seni, ataupun olahraga. Namun, shadow education dinilai turut berkontribusi terhadap kesenjangan sosial karena peserta didik dengan status sosial ekonomi tinggi dianggap mempunyai akses terhadap shadow education yang lebih besar, baik dalam kualitas maupun kuantitas, daripada mereka yang berasal dari status sosial ekonomi sebaliknya. Di sisi lain, dalam perkembangannya, shadow education bukan hanya mencakup bimbingan belajar berbayar (fee-based tutoring) saja, melainkan juga bimbingan belajar bebas biaya (fee-free tutoring). Penelitian ini memberikan kontribusi dalam mengisi kekosongan pengetahuan tentang shadow education dengan mengkaji dimensi kepublikan (publicness) dari bimbingan belajar bebas biaya, khususnya yang dilihat berdasarkan karakteristik pengelolaan dan kepesertaan maupun aksesibilitasnya. Penelitian ini memakai desain studi kasus dengan menjadikan Ambis Bareng sebagai unit analisis yang dikaji. Melalui pendekatan campuran (mixed methods), penelitian ini mengadopsi teknik pengumpulan data yang terdiri dari analisis konten, survei dengan opportunistic sampling, dan wawancara dengan purposive sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan belajar bebas biaya memenuhi dimensi kepublikan. Hal ini teridentifikasi melalui salah satu konsep kepublikan berdasarkan tiga dimensi yang meliputi akses, aktor, dan kepentingan. Berbeda dari bimbingan belajar berbayar, eksistensi dari bimbingan belajar bebas biaya bisa dijangkau oleh peserta didik dengan status sosial ekonomi rendah sehingga penelitian ini tidak menemukan indikasi ketidakmerataan akses. Sehubungan dengan itu, peneliti memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk mengelola pendidikan sebagai barang publik dengan lebih baik, memberikan dukungan terhadap para penyedia bimbingan belajar bebas biaya, dan menetapkan regulasi sistem harga bimbingan belajar untuk mengelola persaingan pasar dalam penyediaan shadow education.

Shadow education is an academic activity conducted outside school hours to complement the students’ learning, but does not relate to music, arts, or sports. However, shadow education is considered as a contributor of the social inequality because students with a high socio-economic status are perceived to have greater access to shadow educations, both in quality and in quantity, compared to those from lower socio-economic status. On the other hand, in its development, shadow education includes not only fee-based tutoring, but also fee-free tutoring. This research contributes to filling the knowledge gap about shadow education by examining the publicness dimension of fee-free tutoring, specifically in terms of management and participation characteristics as well as accessibility. This research uses a case study design with Ambis Bareng as the unit of analysis. Through the mixed methods approach, this research adopted data collection techniques consisting of content analysis, surveys with opportunistic sampling, and interviews with purposive samplings.

The results of the research show that fee-free tutoring meets the dimension of publicness. It is identified through one of the concepts of publicness based on three dimensions: access, actors, and interest. Unlike fee-based tutoring, the existence of fee-free tutoring is accessible to students with low socio-economic status, and this research found no indication of unequal access. In this regard, the researcher recommends the government to better manage education as a public good, provide support to fee-free tutoring providers, and establish regulatory pricing systems to manage market competition in the provision of shadow education.

Kata Kunci : Shadow education, bimbingan belajar bebas biaya, kepublikan, kesenjangan sosial, aksesibilitas

  1. S1-2024-459816-abstract.pdf  
  2. S1-2024-459816-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-459816-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-459816-title.pdf