Metafora Dalam Kabanti AJongaa Inda Malusa (Analisis Bentuk Dan Fungsi)
Nur Santriani Utari Azim, Dr. Daru Winarti, M.Hum
2024 | Tesis | S2 Linguistik
Kabanti merupakan salah satu bagian dari tradisi
masyarakat Buton, yang sudah pasti sangat penting untuk terus dipahami segala
hal yang berkaitan dengan kabanti. Penelitian ini merupakan salah satu
upaya untuk memahami kabanti tersebut, dalam hal ini kabanti Ajonga
Indaa Malusa. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu yang pertama
untuk mengetahui bentuk dari kabanti Ajonga Indaa Malusa,
kemudian yang kedua yaitu untuk mengetahui fungsi metafora dalam kabanti
Ajonga Indaa Malusa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kualitatif, yang mana dalam penelitian ini akan diberikan deskripsi tentang
hasil dan analisis yang berkaitan dengan tujuan dari penelitian ini. Sumber
data dalam penelitian ini berupa korpus dari kabanti Ajonga Indaa
Malusa. Data dalam penelitian ini yaitu merupakan metafora yang ditemukan
dalam kabanti Ajonga Indaa Malusa.
Berdasarkan hasil analisis ditemukan sejumlah 75 data metafora yang terdapat dalam kabanti Ajonga Indaa Malusa. Temuan metafora tersebut telah diklasifikasikan berdasarkan bentuknya dari segi sintaksis yaitu: : (1)Metafora nominatif: metafora nominatif terbagi menjadi 2 sub yang membahas tentang bentuk metafora yakni: (1)Metafora subjektif sebanyak sembilan data metafora, (2)Metafora objektif sebanyak tujuh data metafora. Kemudian pada klasifikasi jenis metafora (2)Metafora predikatif sebanyak delapan belas data metafora, (3)Metafora kalimat sebanyak dua puluh enam data metafora. Pada data metafora dalam kabanti Ajonga Indaa Malusa ditemukan bentuk metafora baru berdasarkan pada fungsi sintaksisnya yakni (1)Metafora KET sebanyak lima data metafora, (2)Metafora PEL sebanyak sepuluh data metafora. Berdasarkan pada 13 klasifikasi fungsi metafora, dapat diketahui bahwa fungsi metafora dikategorikan menjadi 8 fungsi yaitu: (1)Filling lexical gaps ‘penyederhanaan’, (2)Explanation and modelling ‘mengonkretkan konsep abstrak dengan analogi dan pemodelan’, (3)Reconceptualization ‘merekonstruksi pengalaman’, (4)Argument by analogy and/or false(?) reasoning ‘mengungkapkan argumen dengan analogi, (5)Ideology, the latent function ‘mengungkapkan ideologi’, (6)Decoration, disguise, and hyperbole ‘keindahan berbahasa, melebih-lebihkan (hiperbola) dan menyanjung’, (7)Cultivating intimacy ‘mempererat keakraban’, (8)Metaphorical calls to action or problem-solving ‘ajakan’.
Kabanti is one part of
the tradition of the Buton community, which is certainly very important to
continue to understand everything related to kabanti. This study is one effort
to understand the kabanti, in this case the Ajonga Indaa Malusa kabanti. This
study has several objectives, namely the first to determine the form of the
Ajonga Indaa Malusa kabanti, then the second is to determine the function of
the metaphor in the Ajonga Indaa Malusa kabanti. This study is a qualitative
descriptive study, in which this study will provide a description of the
results and analysis related to the objectives of this study. The data source
in this study is a corpus of the Ajonga Indaa Malusa kabanti. The data in this
study are metaphors found in the Ajonga Indaa Malusa kabanti.
Based on the results of the analysis, 75 metaphor data were found in the Ajonga Indaa Malusa kabanti. The findings of the metaphor have been classified based on their form in terms of syntax, namely: (1)Nominative metaphor: nominative metaphor is divided into 2 sub-categories that discuss the form of metaphor, namely: (1)Subjective metaphor with nine metaphor data, (2)Objective metaphor with seven metaphor data. Then in the classification of metaphor types (2)Predicative metaphor with eighteen metaphor data, (3)Sentence metaphor with twenty-six metaphor data. In the metaphor data in the Ajonga Indaa Malusa kabanti, a new metaphor form was found based on its syntactic function, namely (1)KET metaphor with five metaphor data, (2)PEL metaphor with ten metaphor data. Based on the 13 classifications of metaphor functions, it can be seen that metaphor functions are categorized into 8 functions, namely: (1)Filling lexical gaps 'simplification', (2)Explanation and modeling 'concretizing abstract concepts with analogies and modeling', (3)Reconceptualization 'reconstructing experiences', (4)Argument by analogy and/or false(?) reasoning 'expressing arguments with analogies', (5)Ideology, the latent function 'expressing ideology', (6)Decoration, disguise, and hyperbole 'beauty of language, exaggeration (hyperbole) and flattery', (7)Cultivating intimacy 'strengthening intimacy', (8)Metaphorical calls to action or problem-solving 'invitation'.
Kata Kunci : Metafora, Bentuk Sintaksis, Fungsi, kabanti Ajonga Indaa Malusa