Laporkan Masalah

Representasi (Wilayah) Indonesia Timur dari Pandangan Penulis Indonesia Barat

Abu Wafa, Dr. Sudibyo, M.Hum.

2024 | Tesis | S2 Sastra

Penelitian dengan judul Representasi (Wilayah) Indonesia Timur dari Pandangan Penulis Indonesia Barat ini mengungkapkan representasi Timur dan Barat serta pandangan orientalisme para penulis pada objek yang digunakan. Objek material yang digunakan ada tiga novel: Namaku Teweraut (2000) karya Ani Sekarningsih, Isinga (2015) karya Dorothea Rosa Herliany, dan Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam (2020) karya Dian Purnomo, sedangkan objek formal yang digunakan adalah orientalisme Said. Metode penelitian ini adalah paradigma post-positivisme dan diskursif.

Penelitian ini menggunakan dua definisi pada Timur dan Barat. Pertama, Timur dan Barat sesuai dengan teori orientalisme Said yang menunjukkan adanya inferioritas dan superioritas. Kedua, Timur dan Barat merujuk pada wilayah, yakni Timur pada Indonesia Timur, sedangkan Barat merujuk pada Jawa dan Eropa.

Ada dua hasil yang didapatkan pada penelitian ini. Pertama, ketiga novel sama-sama memiliki representasi yang dikotomis antara Timur dan Barat. Secara keseluruhan, Timur selalu direpresentasikan lebih rendah dari Barat atau diposisikan sebagai pihak inferior, sedangkan Barat selalu direpresentasikan lebih unggul dari Timur atau diposisikan sebagai pihak superior. Kedua, terlihat bahwa ketiga penulis masih mewarisi orientalisme dari mode penulisan yang digunakan, yakni lewat cara memasukkan agen Barat kepada Timur sehingga Timur diharapkan ada perubahan oleh masing-masing penulis. Perubahan tersebut ada yang berupa peningkatan pendidikan untuk Asmat, modernisasi Papua, dan kesetaraan hak-hak perempuan dengan laki-laki.

Secara keseluruhan, lewat tiga novel tersebut, penelitian ini ingin menunjukkan bahwa agenda orientalisme pada penulis WIB terhadap WIT masih berlangsung, bahkan menjadi suatu fenomena kesastraan Indonesia yang perlu kita sadari. 


The research titled The Representation of Eastern Indonesia from the Perspective of Western Indonesian Writers reveals the representations of East and West as well as the orientalist views of the authors regarding the subjects used. The material objects studied are three novels: Namaku Teweraut (2000) by Ani Sekarningsih, Isinga (2015) by Dorothea Rosa Herliany, and Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam (2020) by Dian Purnomo, while the formal object used is Said's orientalism. The research methodology is based on a post-positivist and discursive paradigm.

This study employs two definitions of East and West. First, East and West according to Said's orientalist theory indicate a sense of inferiority and superiority. Second, East and West refer to geographical regions, with the East representing Eastern Indonesia, while the West refers to Java and Europe.

There are two main findings from this research. First, all three novels exhibit a dichotomous representation of East and West. Overall, the East is consistently portrayed as inferior to the West, while the West is depicted as superior to the East. Second, it appears that all three authors still inherit orientalism from their writing modes, particularly through the inclusion of Western agents in the East, suggesting that changes are expected by each author. These changes may include educational improvements for the Asmat people, modernization in Papua, and gender equality rights for women and men.

In conclusion, through these three novels, this research aims to demonstrate that the agenda of orientalism among Western Indonesian writers toward Eastern Indonesia is still ongoing, and it represents a phenomenon in Indonesian literature that we need to acknowledge.


Kata Kunci : orientalisme, representasi, Indonesia, Timur, Barat, superioritas, inferioritas.

  1. S2-2024-499635-abstract.pdf  
  2. S2-2024-499635-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-499635-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-499635-title.pdf