Laporkan Masalah

Factors affecting job satisfaction among community pharmacists with VIJS instrument in South Sulawesi

Andi Nur'ainun Reskia Pawallangi, Prof. Dra. Raden Ajeng Yayi Suryo Prabandari, M.Si.,Ph.D; Prof. Dr. apt. Susi Ari Kristina, S.Farm., M.Kes.

2024 | Tesis | Magister Manajemen Farmasi

Latar Belakang: Peran apoteker telah berubah selama bertahun-tahun. Dari meracik obat, apoteker menjadi lebih terlibat secara klinis dalam perawatan pasien melalui berbagai cara dalam sistem layanan kesehatan. Perubahan ini mungkin mempengaruhi kepuasan kerja apoteker. Hal ini penting karena kinerja, motivasi, dan produktivitas merupakan faktor yang berhubungan positif dengan kepuasan kerja, sementara kurangnya kepuasan kerja dapat berdampak negatif terhadap perawatan dan keselamatan pasien dan meningkatkan pergantian kerja.

Tujuan: Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja apoteker komunitas di Sulawesi Selatan.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan penelitian observasional analitik dengan desain studi cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan bulan Januari hingga pertengahan Maret 2024 dengan subjek penelitian adalah apoteker komunitas yang bekerja di apotek, puskesmas, dan klinik di wilayah Sulawesi Selatan. Instrumen penelitian didistribusikan melalui Google form kepada masing-masing Pengurus Cabang IAI di Sulawesi Selatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah karakteristik pelayanan sosiodemografi dan apoteker serta kuesioner kepuasan kerja (Instrumen VIJS). Analisis yang digunakan adalah analisis univariat (deskriptif), analisis bivariat (uji t independen), dan analisis multivariat (analisis linier regresi berganda).

Hasil: Secara umum hasil penelitian ini memuaskan berdasarkan skor rata-rata (3,8±0,8). Nilai rata-rata terendah dari kedua faktor tersebut adalah pendapatan bulanan (3,1±1,1) dan kesempatan belajar dan kemajuan (3,3±1,1). Analisis regresi menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja apoteker komunitas di Sulawesi Selatan adalah pendapatan bulanan (p=0.025), lama masa kerja (p=0.019), jumlah pasien per hari (p=0.008), dan jumlah resep per hari. (hal=0,005).

Kesimpulan: Apoteker komunitas di Sulawesi Selatan merasa puas dengan pekerjaannya dan tingkat kepuasannya dipengaruhi oleh pendapatan bulanan, masa kerja, jumlah pasien per hari, dan jumlah resep per hari.

Background: The roles of pharmacists have changed over the years. From dispensing medications, pharmacists have become more clinically involved in patient care in different ways in the healthcare system. These changes might have affected pharmacists’ job satisfaction. This is important because performance, motivation, and productivity are factors that are positively linked to job satisfaction, while lack of job satisfaction might affect patient care and safety negatively and increase job turnover. 

Objective: To analyze the factors affecting job satisfaction among community pharmacists in South Sulawesi.

Method: This research used quantitative methods and analytical observational research with a cross-sectional study design. This research was conducted from mid-January to mid-March of 2024 with the research subject being community pharmacists who worked at pharmacies, primary healthcare, and clinics in the South Sulawesi region. Research instruments are distributed via Google form to each IAI Branch Management in South Sulawesi. The instruments used in this research were the sociodemography and pharmacist service characteristics and, the job satisfaction questionnaire (VIJS Instrument). The analysis used is univariate analysis (descriptive), bivariate analysis (independent t-test), and multivariate analysis (multiple regression linear analysis).

Result: The general result of this research is satisfied based on the mean score (3.8±0.8). The lowest mean score from both factors is monthly income (3.1±1.1) and learning and advancement opportunity (3.3±1.1). The regression analysis indicated that factors affecting job satisfaction among community pharmacists in South Sulawesi were monthly income (p=0.025), long working period (p=0.019), number of patients per day (p=0.008), and number of prescriptions per day (p=0.005).

Conclusion: Community pharmacists in South Sulawesi were satisfied with their work and their satisfaction level was affected by monthly income, working period, number of patients per day, and number of prescriptions per day.

Kata Kunci : community pharmacy; job satisfaction; South Sulawesi

  1. S2-2024-502394-abstract.pdf  
  2. S2-2024-502394-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-502394-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-502394-title.pdf