STUDI KOMPARASI KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN PERKOTAAN PADA KAWASAN KUMUH BANTARAN SUNGAI DAN NON-BANTARAN SUNGAI DI KOTA YOGYAKARTA
TITIS ESTI NING BUDI RAIHANI, Prof. Dr. Sri Rum Giyarsih, S.Si., M.Si.
2024 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN
Penelitian ini didasarkan pada masalah yang dihadapi oleh Kota Yogyakarta hingga saat ini, yaitu keberadaaan permukiman kumuh. Distribusi permukiman kumuh di Kota Yogyakarta mayoritas berasosiasi dengan bantaran sungai di mana permukiman bantaran sungai memang cenderung lebih berpotensi menjadi permukiman kumuh karena sungai dianggap sebagai objek yang sangat akomodatif sehingga penduduk memanfaatkan sungai pada setiap aktivitasnya. Meski demikian, terdapat permukiman kumuh di Kota Yogyakarta yang teridentifikasi terletak di kawasan non-bantaran sungai. Penelitian ini mengkomparasikan kedua kawasan permukiman kumuh tersebut di mana permukiman bantaran sungai diwakili oleh Kelurahan Gedongkiwo dan permukiman non-bantaran sungai diwakili oleh Kelurahan Purbayan. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada Surat Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 158 Tahun 2021. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbedaan kualitas lingkungan permukiman dan menganalisis faktor dominan yang memengaruhi kualitas lingkungan permukiman pada kawasan kumuh bantaran sungai dan non-bantaran sungai.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan pengambilan sampel menggunakan metode proportional stratified random sampling. Data yang digunakan bersumber dari data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan instrumen kuesioner. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis statistik inferensial. Adapun analisis statistik inferensial meliputi analisis Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan kualitas lingkungan permukiman bantaran dan non-bantaran sungai, serta analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor dominan yang memengaruhi kualitas lingkungan pada kedua lokasi penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kualitas lingkungan permukiman bantaran sungai dan non-bantaran sungai beserta faktor dominan yang memengaruhinya, di mana permukiman non-bantaran sungai memiliki kualitas lebih tinggi. Adapun perbedaan kedua permukiman terletak pada kondisi fisik bangunan, aksesibilitas, dan sanitasi lingkungan. Faktor dominan yang memengaruhi permukiman bantaran sungai yaitu sanitasi lingkungan dan sosial ekonomi penghuni, sementara faktor dominan yang memengaruhi kualitas lingkungan permukiman non-bantaran sungai yaitu aksesibilitas.
This research is based on a problem faced by Yogyakarta City, namely the existence of slums. The distribution of slums in Yogyakarta City is mostly associated with riverbanks. Riverbank settlements tend to have more potential to become slums because the river is considered a very accommodating object so that residents utilize the river in every activity. However, there are slums in Yogyakarta City that are identified as being located in non-riverbank areas. This research compares the two slum areas where riverbank settlements are represented by Gedongkiwo Urban-village and non-riverbank settlements are represented by Purbayan Urban-village. This research aims to identify differences in the quality of the settlement environment and analyze the dominant factors that influence the quality of the settlement environment in riverbank and non-riverbank slums.
The research method used is quantitative method with sampling using proportional stratified random sampling method. The data used comes from primary data obtained through interviews with questionnaire instruments. Data analysis uses quantitative descriptive analysis and inferential statistical analysis. The inferential statistical analysis included Mann Whitney analysis to determine the difference in environmental quality of riverbank and non-riverside settlements, as well as ordinal logistic regression analysis to determine the dominant factors affecting environmental quality in both research locations.
The results show that there are significant differences between the environmental quality of riverbank and non-riverside settlements and the dominant factors that influence it, where riverbank settlements have higher quality. The differences between the two settlements lie in the physical condition of buildings, accessibility, and environmental sanitation. The dominant factors affecting riverbank settlements are environmental sanitation and social economy, while the dominant factor affecting the environmental quality of non-riverbank settlements is accessibility.
Kata Kunci : Kualitas Lingkungan Permukiman, Permukiman Kumuh, Bantaran Sungai, Non-Bantaran Sungai