Laporkan Masalah

MIMPI BURUK IMIGRAN IRAK DALAM ANTOLOGI MA`RA? AL-JU?A? KARYA HASSAN BLASIM: ANALISIS GOTIK PASCAKOLONIAL

Faizul Munir, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum.

2024 | Tesis | S2 Sastra

Sejarah kelam Irak di bawah kungkungan rezim Ba’ath dan kolonialisme Amerika Serikat ditandai dengan kekerasan, kediktatoran, perang, dan terorisme. Berbagai peristiwa tersebut meninggalkan gema yang memanjang bagi masyarakat Irak, menciptakan mimpi buruk kolektif berupa trauma dan penderitaan. Antologi Ma`ra? al-Ju?a? menceritakan efek-efek tersebut—secara psikologis dan sosial—terutama para imigran yang tak memiliki pilihan lain selain meninggalkan negeri mereka demi mencari keamanan dan stabilitas hidup.

Penelitian ini mengeksplorasi dua pertanyaan utama: dampak sejarah Irak yang traumatis terhadap tokoh-tokoh imigran, dan bentuk-bentuk keterasingan dan dehumanisasi yang dialami oleh tokoh-tokoh tersebut. Antologi ini mengungkapkan bahwa para tokoh sangat terpengaruh oleh trauma sejarah Irak, termasuk kolonialisme, kediktatoran, dan perang. Pengalaman-pengalaman ini bermanifestasi sebagai trauma psikologis dan emosional yang parah, yang sering kali lebih mengerikan daripada peristiwa-peristiwa itu sendiri. Para tokoh menghadapi migrasi paksa, kematian, dan konsekuensi mengerikan lainnya dari unspeakable violence yang merasuk ke dalam sejarah mereka. Sejarah kelam tersebut menjadi latar belakang perjuangan mereka dan bekas luka psikologis yang mendalam yang mereka bawa, yang membentuk identitas dan lintasan hidup mereka secara signifikan. Selain itu, para tokoh ini menghadapi berbagai bentuk alienasi dan dehumanisasi, yang didorong oleh status imigran dan diperburuk oleh dinamika sosial-politik di lingkungan baru mereka.

Bentuk-bentuk alienasi ini tidak hanya bersifat psikologis, tetapi juga fisik dan politik. Para imigran sering kali terpinggirkan dan mengalami perlakuan yang merendahkan oleh media, pihak berwenang, dan kebijakan pemerintah di negara tuan rumah. Para tokoh imigran tersebut juga mengalami dehumanisasi baik selama di Irak maupun di negara baru mereka. Di Irak, mereka menjadi sasaran kekerasan dan penindasan yang brutal, melucuti martabat dan kemanusiaan mereka. Di tempat tinggal baru mereka, mereka menghadapi stereotip yang tidak manusiawi dan xenofobia, yang mereduksi mereka menjadi simbol masa lalu yang traumatis, alih-alih mengakui mereka sebagai individu dengan cerita dan identitas mereka sendiri. Alienasi dan dehumanisasi sistemik ini mengakibatkan kedirian yang retak dan melemahkan agensi mereka, sehingga menyulitkan mereka untuk mendapatkan kembali identitas mereka.

Iraq’s dark history under the oppressive Ba’ath regime and American colonialism is marked by violence, dictatorship, war, and terrorism. These events have left a lingering impact on Iraqi society, creating a collective nightmare of trauma and suffering. The anthology Ma`ra? al-Ju?a? depicts these effects—both psychologically and socially—particularly focusing on immigrants who have no choice but to leave their homeland in search of safety and stability. This research explores two main questions: the impact of Iraq’s traumatic history on immigrant characters, and the forms of alienation and dehumanization experienced by these characters.

The anthology reveals that the characters are profoundly affected by Iraq’s historical trauma, including colonialism, dictatorship, and war. These experiences manifest as severe psychological and emotional trauma, often more horrifying than the events themselves. The characters face forced migration, death, and other dire consequences of the unspeakable violence that permeates their history. This dark past serves as the backdrop for their struggles and the deep psychological scars they carry, which significantly shape their identities and life trajectories.

Furthermore, these characters encounter various forms of alienation and dehumanization, driven by their immigrant status and exacerbated by the socio-political dynamics of their new environments. These forms of alienation are not only psychological but also physical and political. Immigrants are often marginalized and subjected to degrading treatment by the media, authorities, and government policies in the host country. The immigrant characters also experience dehumanization both in Iraq and in their new homes. In Iraq, they are targets of brutal violence and oppression, stripping them of their dignity and humanity. In their new residences, they face inhumane stereotypes and xenophobia, reducing them to symbols of a traumatic past rather than recognizing them as individuals with their own stories and identities. This systemic alienation and dehumanization result in fractured selves and weakened agency, making it difficult for them to reclaim their identities.

Kata Kunci : gotik pascakolonial, Hassan Blasim, Ma`ra? al-Ju?a?

  1. S2-2024-489168-abstract.pdf  
  2. S2-2024-489168-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-489168-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-489168-title.pdf