Analisis Pergeseran Titik Pantau Sesar Baribis Berdasarkan Data Pengamatan Geodetik Tahun 2017 s.d. 2021 Menggunakan GAMIT/GLOBK
NATASYA FANI RAHMADILA, Cecep Pratama, S.Si., M.Si., D.Sc.
2024 | Skripsi | TEKNIK GEODESI
Pulau Jawa rentan akan aktivitas gempa bumi karena letaknya berada di bagian paling selatan Blok Sunda yang mengalami subduksi dengan lempeng Indo-Australia. Proses subduksi tersebut menyebabkan terbentuknya pola-pola sesar di Pulau Jawa, salah satunya yaitu Sesar Baribis yang diduga terus mengalami pergerakan ke arah barat. Pemantauan terhadap aktivitas Sesar Baribis telah dilakukan secara kontinu dengan metode Global Navigation Satellite System (GNSS) oleh Badan Informasi Geospasial sejak tahun 2017. Analisis deformasi Sesar Baribis berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan adanya pergerakan pada Sesar Baribis yang berpotensi menyebabkan gempa dalam interval waktu tertentu. Namun beberapa penelitian menghasilkan analisis deformasi yang berbeda, sehingga dalam penelitian ini dilakukan kajian ulang mengenai deformasi Sesar Baribis menggunakan metode yang berbeda agar didapatkan hasil yang lebih akurat dan representatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data titik pantau Sesar Baribis yang berupa GNSS campaign sebanyak 12 titik pada tahun 2017 dan 18 titik pada tahun 2018 s.d. 2021. Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak ilmiah GAMIT/GLOBK yang direferensikan pada kerangka acuan International Terrestrial Reference Frame 2014 (ITRF2014). Hasil dari pengolahan tersebut kemudian dilakukan perhitungan laju pergeseran menggunakan MATLAB Online dengan metode least square adjusment. Nilai laju pergeseran yang dihasilkan diuji statistik berupa uji signifikansi pergeseran dan uji signifikansi beda dua parameter dengan tingkat kepercayaan 95?n degree of freedom tak hingga. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai laju pergeseran horizontal pada titik pantau Sesar Baribis pada komponen East sebesar 17,8 s.d. 29 mm/tahun dan pada komponen North sebesar -11,2 s.d. 4,8 mm/tahun. Kemudian nilai laju pergeseran lokal atau setelah reduksi Blok Sunda pada komponen East sebesar nilai -6 s.d. 5,2 mm/tahun dan pada komponen North sebesar -3,5 s.d. 12,5 mm/tahun. Laju pergeseran vertikal pada titik pantau Sesar Baribis yaitu sebesar -9,5 s.d. 16,2 mm/tahun. Arah pergeseran dari seluruh titik pantau sebelum dilakukan reduksi Blok Sunda dominan mengarah ke timur tenggara dan terjadi kenaikan muka tanah, sedangkan arah pergeseran titik pantau setelah dilakukan reduksi Blok Sunda bervariasi dan terjadi kenaikan muka tanah. Adapun nilai ketelitian laju pergeseran dalam penelitian memiliki nilai yang lebih tinggi dan konsisten jika dibandingkan dengan ketelitian laju pergeseran pada penelitian-penelitian sebelumnya.
Kata Kunci : Sesar Baribis, pergeseran, GNSS campaign