Laporkan Masalah

Wellness Center dengan Pendekatan Architectural Psychology di Malang

KAYZHA SHAFIRA RAMADHANI, Dr. Ir. Dwita Hadi Rahmi, M.A.

2024 | Skripsi | ARSITEKTUR

        Kesejahteraan dan kesehatan holistik masyarakat merupakan aspek penting yang ada di kehidupan yang saat ini semakin diperhatikan.  Banyaknya permasalahan yang ditimbulkan di wilayah perkotaan memberi dampak besar pada kesehatan fisik dan mental masyarakat yang berujung pada Penyakit Tidak Menular (PTM). Di tambah lagi, kehidupan pasca pandemi Covid-19 membuat tren gaya hidup sehat di kalangan masyarakat menjadi meningkat. Bersamaan dengan fenomena tersebut, program wellness tourism yang dirancang Kemenparekraf menjadi salah satu peluang strategis untuk menunjang kesehatan masyarakat.  


        Berdasarkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, estimasi pravelensi gangguan mental emosinal mencapai 6,8?ri jumlah penduduk Provinsi Jawa Timur dan estimasi  pravelensi depresi pada remaja mencapai 1.250.507 kasus. Hal tersebut juga ditunjukkan dengan adanya peningkatan layanan kesehatan jiwa di Malang. Di samping itu, survei menunjukkan tren kehidupan sehat masyarakat di Indonesia semakin meningkat. Hal tersebut juga terjadi di Malang yang ditunjukkan dengan peningkatan jumlah fasilitas kebugaran yang ada di Malang.  


        Oleh karena itu, wellness center yang memiliki fasilitas kesehatan teritegrasi menggabungkan fasilitas fitness dan fasilitas untuk kebugaran tubuh lain seperti yoga, meditasi, spa, dan fasilitas konseling menggunakan pendekatan architectural psychology dapat menjadi solusi atas isu-isu tersebut. Pendekatan yang digunakan memiliki fokus dalam peningkatan kesejahteraan penggunanya melalui elemen-elemen arsitektur yang dapat mempengaruhi kondisi psikologis pengguna. Pendekatan tersebut sesuai dengan tujuan perancangan terkait peningkatan kesehatan dan kesejahteraan holistik pengguna. 

        The well-being and holistic health of the community is an important aspect that exists in life that is currently increasingly being considered. The many problems caused in urban areas have a major impact on the physical and mental health of the community which leads to Non-Communicable Diseases (NCDs). In addition, life after the Covid-19 pandemic has increased the trend of a healthy lifestyle among the community. Along with this phenomenon, the wellness tourism program designed by Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif is one of the strategic opportunities to support public health. 

        Based on the Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, the estimated prevalence of mental emotional disorders reached 6.8% of the population of East Java Province and the estimated prevalence of depression in adolescents reached 1,250,507 cases. This is also shown by the improvement of mental health services in Malang. In addition, the survey shows that the trend of healthy life of people in Indonesia is increasing. This also happened in Malang which was shown by the increase in the number of fitness facilities in Malang. 


        Therefore, wellness centers that have integrated health facilities combine fitness facilities and facilities for other body fitness such as yoga, meditation, spa, and counseling facilities using an architectural psychology approach can be a solution to these issues. The approach used has a focus on improving the well-being of its users through architectural elements that can affect the psychological condition of users. This approach is in accordance with the design objectives related to improving the holistic health and well-being of users.

Kata Kunci : wellness center, kesehatan holistik, architectural psychology, fasilitas kesehatan terintegrasi

  1. S1-2024-460105-abstract.pdf  
  2. S1-2024-460105-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-460105-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-460105-title.pdf