The Use of Code-Mixing in B2B Company: A Study Case of Brand X Instagram Caption
NAJLA APRILIA DI JOGJANA, Erlin Estiana Yuanti, S.S., M.A.
2024 | Tugas Akhir | D4 BAHASA INGGRIS
Komunikasi manusia melibatkan berbagai gaya dan metode dalam menyampaikan
pesan, sering kali dengan memodifikasi dan saling mengganti kata atau frasa untuk
menyederhanakan komunikasi atau menciptakan gaya bahasa baru. Penelitian ini berfokus
meneliti implementasi campur kode dalam penulisan teks Instagram Brand X, sebuah
perusahaan logistik B2B. Studi ini bertujuan untuk mengamati jenis/formulasi campur kode
yang digunakan, menentukan jenis yang paling sering digunakan dari Agustus 2023 hingga
Maret 2024, dan menganalisis fungsi campur kode dalam konteks Brand X. Dengan
menggunakan metode kualitatif deskriptif dan alat korpus AntConc untuk menemukan
frekuensi penggunaan kata dan frasa dengan fitur “word” dan “cluster” dalam bahasa Inggris
pada caption Instagram Brand X, studi ini menemukan bahwa penyisipan kata adalah jenis
campur kode yang paling umum (56,59%), diikuti oleh penyisipan frasa (42,93%), dan
alternasi (0,49%). Studi ini mengungkapkan bahwa campur kode digunakan untuk membahas
topik tertentu dan mengungkapkan identitas kelompok. Selain itu, studi ini menunjukkan
bahwa perusahaan B2B, terutama dalam industri logistik, menggunakan campur kode dalam
teks Instagram sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka.
Komunikasi manusia melibatkan berbagai gaya dan metode dalam
menyampaikan pesan, sering kali dengan memodifikasi dan saling mengganti kata
atau frasa untuk menyederhanakan komunikasi atau menciptakan gaya bahasa baru.
Penelitian ini berfokus meneliti implementasi campur kode dalam penulisan teks
Instagram Brand X, sebuah perusahaan logistik B2B. Studi ini bertujuan untuk
mengamati jenis/formulasi campur kode yang digunakan, menentukan jenis yang
paling sering digunakan dari Agustus 2023 hingga Maret 2024, dan menganalisis
fungsi campur kode dalam konteks Brand X. Dengan menggunakan metode kualitatif
deskriptif dan alat korpus AntConc untuk menemukan frekuensi penggunaan kata
dan frasa dengan fitur “word” dan “cluster” dalam bahasa Inggris pada caption
Instagram Brand X, studi ini menemukan bahwa penyisipan kata adalah jenis
campur kode yang paling umum (56,59%), diikuti oleh penyisipan frasa (42,93%),
dan alternasi (0,49%). Studi ini mengungkapkan bahwa campur kode digunakan
untuk membahas topik tertentu dan mengungkapkan identitas kelompok. Selain itu,
studi ini menunjukkan bahwa perusahaan B2B, terutama dalam industri logistik,
menggunakan campur kode dalam teks Instagram sebagai bagian dari strategi
pemasaran mereka.
Kata Kunci : Code-mixing, Copywriting, Instagram Caption, Social media, B2B social media marketing.