Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Komponen 4A Pariwisata Desa Wisata Kelor, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman

Lintang Anindya Sari, Dr. Wiwik Sushartami, M.A.; Yulita Kusuma Sari, S.T., M.Sc.; Runavia Mulyasari, S.Ant., M.A.

2024 | Skripsi | PARIWISATA

Pariwisata merupakan salah satu sektor industri yang menyumbangkan pendapatan negara dan masyarakat pada khususnya yang berada di sekitar destinasi- destinasi wisata. Oleh karena itu, maka sangat dibutuhkan adanya partisipasi dari masyarakat untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam membangun sebuah destinasi wisata melalui pengembangan komponen-komponen kepariwisataan yang utama yaitu atraksi, aksesibilitas, amenitas, dan kelembagaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam mengembangkan pariwisata di Desa Wisata Kelor menggunakan tangga partisipasi Arnstein.

Teori tangga partisipasi Arnstein digunakan untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Kelor. Teori ini terdiri dari 3 (tiga) tingkatan partisipasi masyarakat dengan 8 (delapan) bentuk partisipasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menggambarkan data penelitian. Dalam penelitian memperlihatkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Kelor dalam hal pengembangan komponen kepariwisataan atraksi (attraction), pengembangan amenitas (amenities), aksesibilitas (accessibility), dan kelembagaan (ancillary) di Desa Wisata Kelor berada pada level tokenisme dengan bentuk partisipasinya adalah penentraman.

Tourism is one of the industrial sectors that contributes to the income of the state and society, especiallay those around tourist destinations. Therefore, need for participation from the community to be actively involved in building a tourist destination through developing the main tourism components, namely attractions, accessibility, amenities and ancillary. This research aims to determine community participation in developing tourism in the Kelor tourist village using Arnstein's participation ladder.

Arnstein's participation ladder theory is used to determine the level of community participation in the development of the Kelor tourist village. This theory consists of 3 levels of community participation with 8 forms of participation. This research uses qualitative descriptive methods to describe research data. This research show that the level of community participation in the development of the Kelor tourist village in terms of developing the tourism component of attractions in the form of natural tourism and cultural tourism activities is at the tokenism level with the form of participation being placation, the level of community participation in agricultural tourism attractions and Traditional games are at the level where degrees of citizen power with a form of partnership. The level of community participation in the development of Kelor Tourism Village amenities, the development of accessibility, the community in the form of delegation of power, and the development of ancillary services in the Kelor Tourism Village is at the level of tokenism with the form of placation.

Kata Kunci : desa wisata, pariwisata, atraksi, amenitas, aksesibilitas, kelembagaan