Analisis Persepsi Masyarakat Indonesia terhadap Perilaku Sustainable Fashion Consumption untuk Mencapai Industri Fashion Berkelanjutan
FAHRISYA RAUDHATUL JANNAH, Ir. Agus Darmawan, S.T., M.S., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.
2024 | Skripsi | TEKNIK INDUSTRI
Industri fashion merupakan salah satu industri penyumbang masalah polusi dan limbah terbesar di dunia sehingga keberlanjutan dari industri ini mendapat perhatian dari pemerintah, masyarakat, dan stakeholder terkait. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2021, Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah pakaian dan hanya 0,3 juta ton yang didaur ulang. Sebagai upaya untuk menciptakan industri fashion berkelanjutan di Indonesia, pemerintah bersama Rantai Tekstil Lestari (RTL) melakukan aksi kolaboratif untuk membangun perilaku konsumen industri fashion yang peduli lingkungan. Untuk mendukung keberhasilan aksi tersebut, masyarakat Indonesia memegang peran penting sebagai konsumen industri fashion. Namun, konsumsi fast fashion dan pembuangan pakaian yang tinggi menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi pakaian secara berkelanjutan masih rendah. Oleh karena itu, persepsi masyarakat dan faktor-faktor yang dapat memengaruhi niat dan praktik perilaku konsumsi fashion secara berkelanjutan dapat diamati dan diselidiki.
Penelitian ini menggunakan model Theory of Interpersonal Behavior (TIB) yang diperluas sebagai model dasar. Metode Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) digunakan dalam pengolahan dan analisis data dari 435 responden berusia ?17 tahun yang merupakan WNI, tinggal di Indonesia, pernah membeli pakaian, dan memiliki preferensi pribadi dalam menggunakan dan membeli pakaian.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai yang dirasakan, efektivitas yang dirasakan, manfaat ekonomi yang dirasakan, sikap, pengetahuan, norma pribadi, norma sosial, kesadaran lingkungan, emosi, dan kebiasaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat dan praktik perilaku konsumsi fashion secara berkelanjutan. Berdasarkan analisis terhadap faktor-faktor tersebut, dapat diprediksi bahwa masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan melakukan konsumsi pakaian secara berkelanjutan di masa depan.
The fashion industry is one of the largest contributors to pollution and waste problems in the world so the sustainability in this industry has gained attention from the government, society, and related stakeholders. Based on data from the Ministry of Environment and Forestry’s National Waste Management Information System in 2021, Indonesia produced 2,3 million tons of clothing waste and only 0,3 million tons were recycled. As an effort to create a sustainable fashion industry in Indonesia, the government together with Rantai Tekstil Lestari (RTL) took collaborative action to build consumer behavior of fashion industry that cares about the environment. To support the success of this action, the Indonesian society play an important role as consumers of the fashion industry. However, the high consumption of fast fashion and disposal of clothes shows that public awareness for sustainable fashion consumption is still low. Therefore, public’s perception and factors that can influence the intention and practice of sustainable fashion consumption behavior can be observed and investigated.
This study uses the Theory of Interpersonal Behavior (TIB) model with the addition of other factors as the basic model. Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method was used in processing and analyzing data from 435 respondents aged ?17 years old who are Indonesian citizens living in Indonesia, have purcashed clothes, and have personal preferences in using and buying clothes.
The results of this study show that perceived value, perceived consumer effectiveness, perceived economic benefit, attitude, knowledge, personal norms, social norms, environmental awareness, emotions, and habits have a significant positive effect on the intention and practice of sustainable fashion consumption behavior. Based on the analysis of these factors, it can be predicted that Indonesian society have tendency to practice sustainable fashion consumption in the future.
Kata Kunci : Konsumsi Fashion Berkelanjutan, Persepsi, Niat dan Perilaku, Theory of Interpersonal Behavior, Partial Least Square Structural Equation Modeling