Pengaruh Mode Latihan Futsal Terhadap Heart Rate dan Rating of Perceived Exertion
HIKAR FUKUSALAM, Ir. Rini Dharmastiti, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN. Eng
2024 | Skripsi | TEKNIK INDUSTRI
Kesehatan kardiovaskular seseorang menjadi perhatian yang tidak bisa dianggap remeh. Salah satu aspek yang mempengaruhi kondisi karidovaskular adalah kebugaran aerobik seseorang. Futsal menjadi salah satu olahraga dalam latihan aerobik yang tergolong dalam aktivitas dengan intensitas tinggi. Namun, bagi mereka yang statusnya bukan pemain profesinal tentu memiliki perbedaan pada kebugaran aerobik dibandingkan pemain profesional. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh dari mode latihan menyerang, bertahan, dan transisi terhadap heart rate dan rating of perceived exertion (RPE), serta rekomendasi waktu istirahat untuk pemain non-profesional.
Penelitian ini menggunakan 12 subjek laki-laki dengan rentang usia 18-23 tahun dan indeks massa tubuh (IMT) di kategori normal (18,5-25,0 kg/m²). Setiap subjek akan melakukan 3 mode latihan (menyerang, bertahan, dan transisi) dalam skema small sided games selama 10 menit untuk setiap mode. Peneliti akan menilai RPE subjek sebelum dan sesudah aktivitas dengan skala Borg. Setelah aktivitas, subjek diberi istirahat dengan durasi menyesuaikan kembalinya kondisi heart rate awal.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar fase (aktivitas dengan istirahat) dengan nilai p < 0 xss=removed xss=removed>
A person's cardiovascular health is a concern that cannot be taken lightly. One aspect that influences cardiovascular conditions is a person's aerobic fitness. Futsal is one of the sports in aerobic training which is classified as a high-intensity activity. However, those whose status is not a professional player certainly have differences in aerobic fitness compared to professional players. This research aims to analyze the effect of attack, defense, and transition training modes on heart rate and rating of perceived exertion (RPE), as well as recommendations for rest time for non-professional players.
This study used 12 male subjects with an age range of 18-23 years and a body mass index (BMI) in the normal category (18.5-25.0 kg/m²). Each subject will carry out 3 training modes (attack, defense, and transition) in a small-sided game scheme for 10 minutes for each mode. Researchers will assess the subject's RPE before and after activity with the Borg scale. After the activity, the subject was given a break with a duration to adjust to the return to the initial heart rate condition.
The results of this study show that there are significant differences between phases (activity and rest) with a p-value < 0 xss=removed xss=removed>
Kata Kunci : heart rate, rating of perceived exertion, futsal, mode menyerang, mode bertahan, mode transisi, istirahat