SEJARAH MANAJEMEN PEWAYANGAN SEKRETARIAT NASIONAL PEWAYANGAN INDONESIA, 1975-2011
ABDILA, Prof. Dr. Bambang Purwanto
2024 | Skripsi | ILMU SEJARAH
Penelitian ini mengkaji langkah manajemen warisan budaya khususnya pada wayang yang dilakukan oleh Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Sena Wangi) dan melihat sejauh mana langkah tersebut berkontribusi terhadap berkembangnya posisi wayang Indonesia dari tahun 1975 hingga 2011. Penelitian ini menguraikan: Langkah-langkah manajemen apakah dilakukan oleh Sena Wangi; Siapa yang berperan penting dalam langkah manajemen tersebut; Dalam hal apakah langkah Sena Wangi berinteraksi dengan aktor lain di dunia manajemen warisan budaya dalam menjalankan perannya; Mengapa langkah manajemen itu diambil; Bagaimanakah proses manajemen wayang dilakukan; dan Apakah implikasi langkah manajemen tersebut terhadap posisi wayang di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan memanfaatkan sumber primer (arsip Sena Wangi, arsip berita, autobiografi tokoh Sena Wangi, media-media yang diterbitkan Sena Wangi, dan sejarah lisan) serta sumber sekunder (buku, karya tugas akhir, artikel jurnal, dan sumber internet bukan berita yang tidak diterbitkan oleh Sena Wangi). Hasil penelitian ini adalah: (1) Sena Wangi merupakan agen yang penting yang mengokohkan posisi wayang sebagai warisan budaya; (2) Sena Wangi berhasil memanfaatkan potensi wayang dari awalnya budaya daerah menjadi budaya nasional dan budaya dunia, meskipun gagal dalam mengelola ragam wayang di Indonesia; (3) proses manajemen pewayangan sena wangi dapat dibagi dalam tiga periode: yaitu penyatuan institusi dan kepentingan terhadap pewayangan yang selesai pada tahun 1975, pemosisian wayang dalam pembangunan kebudayaan nasional (1975-1998), dan pemosisian wayang di arena internasional (1999-2011).
This study examines the steps of cultural heritage management, specifically on wayang carried out by the Indonesian National Wayang Secretariat (Sena Wangi), and looks at the extent to which these steps contributed to the development of the position of Indonesian wayang from 1975 to 2011. This research describes: What management steps are carried out by Sena Wangi; Who plays an important role in these management steps; In what ways does Sena Wangi interact with other actors in the world of cultural heritage management in carrying out its role; Why the management step was taken; How is the wayang management process carried out; and What are the implications of these management steps for the position of wayang in Indonesia. This research uses historical methods by utilizing primary sources (Sena Wangi archives, news archives, autobiography of Sena Wangi figure, medias published by Sena Wangi, and oral history) as well as secondary sources (books, thesis, journal articles, and internet sources outside of news that is not published by Sena Wangi). The results of this research are: (1) Sena Wangi is an important agent that strengthens wayang's position as a cultural heritage; (2) Sena Wangi succeeded in utilizing the potential of wayang from its initial regional culture to national culture and world culture, even though it failed to manage the variety of wayang in Indonesia; (3) The puppetry management process of Sena Wangi can be divided into three periods: namely the unification of institutions and interests on wayang which was completed in 1975, the positioning of wayang in national cultural development (1975-1998), and the positioning of wayang in the international arena (1999-2011).
Kata Kunci : wayang, Sena Wangi, manajemen warisan budaya, wayang, Sena Wangi, cultural heritage management.