Konsep Kearifan Lokal pada Perancangan Pusat Wisata Olahraga (Sport Tourism Centre) di Kuantan Singingi, Riau
HARLIA RICASIA GHOZALY, Prof. Dr. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D.
2024 | Skripsi | ARSITEKTUR
Pada beberapa dekade terakhir, pariwisata menjadi sektor yang cukup menyita perhatian dunia. Pengembangan pariwisata ini giat dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia demi peningkatan ekonomi negara. Akhir-akhir ini tren pariwisata olahraga banyak diminati para wisatawan baik mancanegara maupun domestik. Provinsi Riau merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi akan wisata olahraga, khususnya Kabupaten Kuantan Singingi. Daerah yang dilalui oleh Sungai Kuantan ini memiliki kegiatan olahraga sendiri yang dibalut oleh tradisi dan budaya lokal, yakni pacu jalur.
Perancangan bangunan pusat wisata olahraga di Kuantan Singingi ini
bermaksud untuk menunjang kegiatan festival pacu jalur yang rutin tiap tahun
dilaksanakan. Pendekatan kearifan lokal diterapkan untuk menunjukkan
pentingnya keterlibatan kearifan lokal masyarakat setempat dalam
perencanaan dan pengelolaan pusat pariwisata, diantaranya sebagai identitas
dan alat komunikasi masyarakat lokal dengan orang luar
In the last few decades, tourism has become a sector that has attracted quite a bit of world attention. The Indonesian government is actively developing tourism by utilizing available resources to improve the country's economy. Recently, the trend of sports tourism has attracted a lot of interest from both foreign and domestic tourists. Riau Province is one of the areas that has the potential for sports tourism, especially Kuantan Singingi Regency. The area through which the Kuantan River passes has its own sporting activities which are wrapped in local traditions and culture, namely pacu jalur.
The design of the sports tourism center building in Kuantan Singingi is intended
to support the pacu jalur festival activities which are regularly held every year.
The local wisdom approach is applied to show the importance of involving the
local wisdom of local communities in planning and managing tourism centers,
including as an identity and communication tool for local communities with
outsiders
Kata Kunci : Pariwisata, Kearifan Lokal, Pacu Jalur, Tourism, Local Wisdom