Laporkan Masalah

Upacara Baselang Nuai di Jambi dalam Perspektif Hierarki Nilai Max Scheler

Yuke Fitria Wulandari, Dra. Jirzanah, M. Hum. ; Dr. Sartini, M.Hum.

2024 | Skripsi | ILMU FILSAFAT

Penelitian ini berjudul “Tinjauan Kritis Upacara Baselang nuai di Provinsi Jambi dalam Perspektif Hierarki Nilai Max Scheler”. Permasalah yang diangkat adalah mengenai rangkaian upacara baselang nuai yang ada di Jambi yang memiliki berbagai nilai dan norma yang berhubungan erat dengan berbagai lapisan masyarakat di sekitarnya, permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah tidak ada lagi pelaksanaan upacara baselang nuai yang dilakukan oleh masyarakat di Jambi, sehingga nilai-nilai dan norma yang terkandung didalamnya tidak banyak yang dilestarikan oleh masyarakat. Objek Material penelitian ini adalah upacara baselang nuai dan objek formalnya adalah Hierarki Nilai Max Scheler sebagai pembagian nilai dari nilai yang diutamakan hingga nilai yang sifatnya hanya sebagai pelengkap atau hiburan dalam masyarakat. Hierarki nilai memandang bahwa nilai merupakan kualitas objektif yang keberadaannya tidak bergantung pada benda atau objek yang bereksistensi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis nilai-nilai dan norma yang ada di dalam upacara baselang nuai menurut pandangan Hierarki Nilai Max Scheler.
Penelitian ini menggunakan studi pustaka yang ditunjang dari berbagai buku, jurnal, artikel, dan skripsi mengenai upacara baselang nuai dan Hierarki Nilai Max Scheler. Penelitian ini diawali dengan persiapan, pencarian data, klasifikasi, analisis, dan evaluasi kritis. Metode filsafat yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode hermeneutika kefilsafatan yang menekankan pada metode penafsiran. Unsur-unsur metodis yang digunakan adalah deskripsi, interpretasi, heuristik, dan refleksi kritis.
Hasil akhir yang di inginkan oleh peneliti adalah nilai-nilai dalam upacara baselang nuai yang dikelompokkan dalam empat tingkatan hierarki nilai Max Scheler. Nilai-nilai dalam upacara baselang nuai tersebut dari nilai terendah ke nilai tertinggi adalah nilai kesenangan (menari, berpantun, dan menyanyi), nilai vital (kegiatan menyapa padi oleh pemilik sawah), nilai rohani (gotong royong, kerekatan dalam keluarga, dan keharmonisan dalam masyarakat), nilai religius (doa bersama, syukuran, dan pembagian nasi ibat ulu tahun). Aktivitas upacara baselang nuai dilaksanakan secara berkelompok dalam rangkaian upacara yang berlangsung kurang lebih selama tujuh hari. Dimulai dari pelaksanaan pemanenan untuk makan bersama yang dilakukan oleh pemilik sawah, pemanenan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang telah diundang oleh pemilik sawah, hiburan, syukuran, dan pembagian bekal berupa nasi yang telah dibungkus oleh daun dan diisi oleh lauk kering.

This research is entitled "A Critical Review of the Baselang nuai Ceremony in Jambi Province in the Perspective of Max Scheler's Hierarchy of Values". The problem raised is about the series of baselang nuai ceremonies in Jambi which have various values and norms that are closely related to various layers of society around it, the problem underlying this research is that there is no longer the implementation of the baselang nuai ceremony carried out by the community in Jambi, so that the community does not much preserve the values and norms contained in it. The material object of this research is the baselang nuai ceremony and the formal object is Max Scheler's Value Hierarchy as a division of values from prioritized values to values that are only complementary or entertainment in society. The value hierarchy views that value is an objective quality whose existence does not depend on the object or objects that exist. The purpose of this research is to analyze the values and norms in the baselang nuai ceremony according to Max Scheler's Hierarchy of Values.

This research uses a literature study supported by various books, journals, articles, and theses regarding the baselang nuai ceremony and Max Scheler's Hierarchy of Values. This research begins with preparation, data search, classification, analysis, and critical evaluation. The philosophical method used in this research is the philosophical hermeneutic method that emphasizes the method of interpretation. The methodical elements used are description, interpretation, heuristics, and critical reflection.

The final result desired by the researcher is the values in the baselang nuai ceremony which are grouped into four levels of Max Scheler's value hierarchy. The values in the baselang nuai ceremony from the lowest value to the highest value are pleasure value (dancing, chanting, and singing), vital value (the activity of greeting rice by the owner of the rice field), spiritual value (mutual cooperation, closeness in the family, and harmony in the community), religious value (joint prayer, thanksgiving, and distribution of rice ibat ulu tahun). Baselang nuai ceremony activities are carried out in groups in a series of ceremonies that last for approximately seven days. Starting from the implementation of harvesting to eat together carried out by the owner of the rice field, harvesting carried out by community groups that have been invited by the owner of the rice field, entertainment, thanksgiving, and distribution of provisions in the form of rice that has been wrapped in leaves and filled with dry side dishes.


Kata Kunci : upacara baselang nuai, hierarki nilai Max Scheler, nilai gotong royong.

  1. S1-2024-408899-abstract.pdf  
  2. S1-2024-408899-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-408899-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-408899-title.pdf