Uji Kuantitas dan Kualitas DNA Spot Darah Kering
ANGELINE STEFANNY SIRAMI, Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc.
2024 | Skripsi | BIOLOGI
Darah merupakan
sampel biologis yang umum digunakan dalam berbagai analisis laboratorium.
Keberadaan DNA dalam sel leukosit menjadikan darah sebagai sampel yang penting
untuk dianalisis. Namun, kerentanan darah terhadap kerusakan dan keterbatasan
peralatan dapat menghambat analisis. Untuk mengatasi ini, telah dikembangkan metode
spot darah kering yang menggunakan kertas filter sebagai media penyimpanan. Mengingat
ukuran bercak darah yang relatif kecil, penting untuk memastikan kuantitas dan
kualitas DNA yang diekstraksi agar dapat digunakan dalam analisis lebih lanjut.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kuantitas dan kualitas DNA dari sampel
spot darah kering dengan variasi waktu penyimpanan dan jenis metode ekstraksi. Spot
darah pada kertas Whatman no. 42 yang telah disimpan selama 1, 7, 28, dan 35
hari, kemudian diambil dengan diameter 3 mm untuk diekstraksi dengan Chelex dan
kit ekstraksi DNA komersial (gSYNCTM DNA Extraction Kit). Konsentrasi
dan kemurnian DNA diukur dan dianalisis dengan uji statistik Independent
T-test dan One-Way ANOVA. DNA hasil ekstraksi juga digunakan untuk
visualisasi DNA genom dan amplifikasi gen AMELX dan AMELY. Hasil
menunjukkan bahwa setelah 35 hari, DNA hasil ekstraksi dengan Chelex memiliki konsentrasi
sebesar 29,635 ng/µL, sedangkan hasil ekstraksi dengan kit sebesar 1,608 ng/µL.
Namun, kemurnian DNA dari kedua metode tidak berbeda signifikan. Selain itu,
DNA dari kedua metode tersebut dapat mengamplifikasi gen AMELX dan AMELY.
Melalui hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa DNA spot darah
kering dengan penyimpanan mencapai 35 hari berhasil diekstraksi dengan Chelex dan
kit komersial, sehingga DNA spot darah kering dapat digunakan untuk analisis
lebih lanjut.
Blood is a commonly used biological sample in laboratory analyses due
to the presence of DNA in leukocytes, making it an essential sample for genetic
studies. However, the vulnerability of blood to damage and the limitations in
equipment can hinder the analysis process. To overcome these challenges, the
dried blood spot (DBS) method has been developed, which utilizing filter paper
for blood storage. Given the small size of blood spots, assessing the DNA
quantity and quality from DBS is crucial. Therefore, this study aimed to
evaluate the DNA quantity and quality from DBS using varying storage times and
extraction methods. Blood spots were stored on Whatman Grade 42 filter paper
for intervals of 1, 7, 28, and 35 days, with DNA extraction performed using
both Chelex and the commercial DNA extraction kit (gSYNCTM DNA
Extraction Kit). DNA concentration and purity were quantified, and statistical
analysis was conducted using Independent T-tests and One-Way ANOVA. The DNA was
also used for genomic visualization and amplification of AMEL genes.
Results showed that after 35 days, Chelex-extracted DNA had a concentration of
29.635 ng/?L, whereas the commercial kit produced DNA at 1.608 ng/?L. However,
the purity of DNA from both methods did not differ significantly after 35 days.
Additionally, both methods successfully amplified the AMELX and AMELY
genes. In conclusion, DNA from a DBS with a storage time of up to 35 days and
extracted using either Chelex or the commercial kit is suitable for
further analyses.
Kata Kunci : chelex, DNA, kit ekstraksi DNA komersia, spot darah kering