Efek Aliran Masuk Remitansi terhadap Financial Depth: Studi Kasus Enam Negara Berkembang di Amerika Latin dan Asia
DEFA RIZKY PRATAMA, Sekar Utami Setiastuti, S.E., M.Sc., Ph.D.
2024 | Skripsi | ILMU EKONOMI
Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki efek jangka panjang dari aliran masuk remitansi terhadap kedalaman finansial pada enam negara terpilih di Amerika Latin dan Asia menggunakan frekuensi data tahunan dari tahun 1979 sampai 2019 melalui model ARDL sekaligus menyelidiki kemungkinan hubungan asimetris menggunakan model NARDL. Indeks kedalaman finansial sebagai proksi diperoleh menggunakan metode PCA dengan menggabungkan tiga indikator yang mencerminkan dimensi kedalaman finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi dalam jangka panjang di lima negara, yakni Honduras, Guatemala, Republik Dominika, Bangladesh, dan Yordania menunjukkan perilaku aliran masuk remitansi yang secara positif meningkatkan kedalaman finansial atau sejalan dengan hipotesis komplementer. Sedangkan dalam kasus Pakistan, peningkatan pengiriman uang remitansi dalam jangka panjang cenderung menurunkan tingkat kedalaman finansial sehingga lebih kuat mengikuti hipotesis substitusi. Berdasarkan model NARDL, ditemukan adanya efek asimetris jangka panjang dari remitansi terhadap kedalaman finansial di dua dari enam negara (Honduras dan Republik Dominika) serta adanya efek asimetris pada jangka pendek (Guatemala) bahwa guncangan negatif pada pengiriman uang remitansi mempunyai efek yang lebih besar terhadap penurunan kedalaman finansial dibandingkan efek guncangan positif remitansi terhadap peningkatan kedalaman finansial.
This research was conducted to investigate the long-term effects of remittance inflows on financial depth in six selected Latin American and Asian countries using annual frequency data from 1979 to 2019 through the ARDL model while investigating the possibility of an asymmetric relationship using the NARDL model. The financial depth index as a proxy was obtained using the PCA method by combining three indicators that reflect the dimensions of financial depth. The research results show that long-term estimates in five countries, namely Honduras, Guatemala, Dominican Republic, Bangladesh, and Jordan, show remittance inflow behavior that positively increases financial depth or aligns with the complementarity hypothesis. Meanwhile, in the case of Pakistan, an increase in remittances in the long term tends to reduce the level of financial depth so that it more strongly follows the substitutability hypothesis. Based on the NARDL model, it was found that there was a long-term asymmetric effect of remittances on financial depth in two of the six countries (Honduras and the Dominican Republic) as well as a short-term asymmetric effect (Guatemala) that negative shocks to remittances had a more significant effect on a decrease in financial depth compared to the effect of a positive remittance shock on an increase in financial depth.
Kata Kunci : Aliran Masuk Remitansi, Kedalaman Finansial, ARDL, NARDL, PCA