Analisis Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukoharjo
DHANU MUKTI WIBOWO, Mohammad Isnaini Sadali, S.Si., M.Sc.
2024 | Skripsi | PEMBANGUNAN WILAYAH
Kompleksitas keruangan perkotaan menyebabkan berbagai permasalahan dalam penataan ruang. Peran Kabupaten Sukoharjo dalam mendukung Pusat Kegiatan Nasional Surakarta dan dinamika pembangunan Provinsi Jawa Tengah mendorong terjadinya perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi penggunaan lahan eksisting Kabupaten Sukoharjo, 2) mengevaluasi kesesuaian penggunaan lahan eksisting dan kesesuaian potensi lahan tersedia terhadap Rencana Pola Ruang tahun 2011-2031 Kabupaten Sukoharjo, 3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaksesuaian penggunaan lahan terhadap Rencana Pola Ruang Kabupaten Sukoharjo tahun 2011-2031, serta 4) memberikan rekomendasi perbaikan Rencana Pola Ruang Kabupaten Sukoharjo.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan spatial, matching kriteria, principal component analysis dan analisis regresi berganda. Data sekunder berupa data citra world imagery Kabupaten Sukoharjo, shp batas administrasi Kabupaten Sukoharjo, dokumen peta rencana pola ruang Kabupaten Sukoharjo tahun 2011-2031, shp satuan peta tanah Kabupaten Sukoharjo, dan data statistik Kabupaten Sukoharjo. Data primer diperoleh melalui observation dan in-depth interview.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 8 jenis penggunaan lahan eksisting Kabupaten Sukoharjo yaitu hutan, industri, lahan terbuka/tanah kosong, perkebunan, permukiman dan bangunan, pertanian sawah, pertanian lahan kering, dan tubuh air. Penggunaan lahan terbesar adalah pertanian sawah (21.237 ha) dan terkecil adalah tubuh air (569 ha). Penggunaan lahan sesuai dengan rencana pola ruang sebesar 35.961 ha (72%), belum sesuai sebesar 8.632 ha (17%), tidak sesuai sebesar 5.370 ha (11%), dan tidak dianalisis sebesar 193 ha (0,4%). Faktor yang mempengaruhi ketidaksesuaian adalah luas lahan bukan pertanian dan tingkat pengetahuan masyarakat. Tingkat kesesuaian potensi lahan difokuskan pada pertanian pangan, perkebunan, dan permukiman. Rekomendasi perbaikan disusun berdasarkan kesesuaian penggunaan lahan dipadukan dengan kesesuaian potensi lahan sehingga diharapkan terjadi efiesiensi pemanfaatan ruang dengan potensi lahan tersedia di Kabupaten Sukoharjo.
Urban spatial complexity causes various problems in spatial planning. The role of Sukoharjo Regency in supporting National Activity Center Surakarta and the dynamics of Central Java Province development encourage land use change. This study aims to 1) identify the existing land use of Sukoharjo District, 2) evaluate the suitability of existing land use and the suitability of available land potential based on the 2011-2031 Spatial Pattern Plan of Sukoharjo District, 3) analyse the factors that influence the incompatibility of land use based on the 2011-2031 Spatial Pattern Plan of Sukoharjo District, and 4) provide recommendations for improving the Spatial Pattern Plan of Sukoharjo District.
This research uses qualitative and quantitative analysis techniques with spatial approach, matching criteria, principal component analysis and multiple regression analysis. Secondary data in the form of world imagery image data Sukoharjo district, shp administrative boundaries Sukoharjo district, map documents Sukoharjo district spatial pattern plan 2011–2031, shp land map unit Sukoharjo district, and statistical data Sukoharjo district. Primary data through observation and in-depth interview.
The results showed that there are 8 types of existing land use in Sukoharjo Regency, namely forest, industry, open land/empty land, plantations, settlements and buildings, wetland agriculture, dryland agriculture, and water bodies. The largest land use is rice field agriculture (21,237 ha) and the smallest is water body (569 ha). Land use in accordance with the spatial pattern plan 35,961 ha (72%), not yet suitable by 8,632 ha (17%), not suitable by 5,370 ha (11%), and not analysed by 193 ha (0.4%). Factors affecting unsuitability are the area of non-agricultural land and the level of community knowledge. The suitability level of land potential is focused on food agriculture, plantations, and settlements. Improvement recommendations are prepared based on the suitability of land use combined with the suitability of land potential so that it is expected that there will be efficient use of space with the available land potential in Sukoharjo Regency.
Kata Kunci : rencana tata ruang wilayah, rencana pola ruang, pemanfaatan ruang, kesesuaian penggunaan lahan, kesesuaian potensi lahan