Behavioral Reconstruction of Javan Fossil Axis lydekkeri (Martin, 1888)
RAYHAN WIDIYANTO, Donan Satria Yudha S.Si., M.Sc.
2024 | Skripsi | BIOLOGI
Penelitian interdisipliner antara perilaku hewan
(etologi) dan paleontologi masih kurang karena ketidakpastian nilai nominalnya.
Namun, informasi besar mengenai kerangka hewan hidup atau punah dapat
memberikan petunjuk yang jelas tentang fungsi dan perilaku umum atau
spesifiknya. Penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan bukti dan pendekatan
terhadap vertebrata Jawa, Indonesia yang telah punah, khususnya Axis lydekkeri
(Martin, 1888). Fosil dan sisa-sisanya telah ditemukan di beberapa situs di
Jawa seperti Trinil, Pitu, Sangiran, dan lainnya, dan penelitian ini
memanfaatkan bukti-bukti seperti karakteristik tanduk dan gigi untuk
merekonstruksi biologi perilaku mereka. Informasi ini kemudian dapat dianalisis
secara analog terhadap Cervidae hidup yang saat ini ditemukan di Jawa. Pada
bulan Maret – Juli 2024, observasi dilakukan di tiga lokasi sampel terpisah:
Koleksi Spesimen Direktorat Badan Riset dan Inovasi Nasional, situs
paleontologi BPSMP Sangiran, dan Museum Geologi Bandung. Sifat tanduk dan gigi
digunakan untuk melakukan pengamatan fosil. Data dianalisis menggunakan
analisis komponen utama multivariat (PCA) pada Software PAST dan dikaitkan
dengan dua parameter: biologi perilaku spesies Cervidae serta kondisi Jawa dan
Sumatera pada masa Pleistosen.
This inter-disciplinary research between animal behavior
(ethology) and paleontology is lacking due to its face-value uncertainties.
However, large information regarding skeleton of a living or extinct animal can
hold unequivocal clues about their general or specific function and behavior.
This research is intended to apply this evidence and approaches towards an
extinct vertebrate of Java, Indonesia, specifically Axis lydekkeri
(Martin, 1888). Its fossils and remains have been found in several sites in Java
such as Trinil, Pitu, Sangiran, and more, and this research utilize these
evidences such as characteristics of antler and teeth to reconstruct their
behavioral biology. This information can then be analogously analyzed against
living Cervidae currently found in Java. From March – July 2024, observations
were made at three separate sample sites: the Badan Riset and Inovasi Nasional
Directorate Specimen Collection, the BPSMP Sangiran paleontological
site, and the Museum Geologi Bandung. The properties of antlers and
teeth are used to make fossil observations. The data is analyzed using
multivariate principal component analysis (PCA) in PAST Software and is related
to two parameters: Cervidae species behavioral biology and Javan and Sumatran conditions
during Pleistocene.
Kata Kunci : Axis lydekkeri, Cervidae, etology, fossil, Pleistosen.