Laporkan Masalah

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PESERTA PROLANIS DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS DEPOK SLEMAN

FARADILA RAHMAWATI, Dian Caturini Sulistyoningrum, B.Sc, M.Sc, Ph.D; Sri Handayani, S.Gz, RD, MPH

2024 | Skripsi | GIZI KESEHATAN

Latar belakang: Perawatan diri diabetes penting untuk dilakukan oleh pasien sebagai salah satu upaya pengendalian penyakit diabetes melitus tipe 2. Salah satu komponen utama perawatan diri adalah kepatuhan dalam menjalani diet. Dalam pengaturannya, pasien memiliki tantangan dalam kesehariannya sehingga identifikasi faktor yang berperan pada kepatuhan menjalankan diet penting untuk diketahui. Efikasi diri dinilai berperan dalam proses pelaksanaannya.

Tujuan: Mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan kepatuhan menjalani diet pada peserta prolanis Puskesmas Depok Sleman.

Metode: Penelitian cross-sectional pada 100 peserta prolanis (program pengelolaan penyakit kronis) Puskesmas Depok Sleman Yogyakarta. Tingkat efikasi diri dan kepatuhan diet didapatkan melalui kuesioner Diabetes Mellitus Self-Efficacy Scale (DMSES) dan Perceived Dietary Adherence Questionnaire (PDAQ). Hipotesis diuji menggunakan uji korelasi Pearson.

Hasil: Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 70 orang (70,0%) dan berusia lanjut sebanyak 62 orang (62,0%). Distribusi responden terbanyak memiliki efikasi diri tergolong tinggi dengan jumlah 97 orang (97,0%) dan kepatuhan diet yang tergolong tinggi sejumlah 61 orang (61,0%). Hubungan antara efikasi diri dengan kepatuhan diet didapatkan signifikan dengan keeratan sedang (p<0 r=0,443).>

Kesimpulan: Terdapat hubungan antara efikasi diri dengan kepatuhan diet.

Background: In order to manage type 2 diabetes mellitus, individuals need to engage in diabetes self-care. One of the main components of self-care is dietary adherence. In managing diet, patients have challenges in their daily lives so identifying factors that play a role in dietary adherence is important to know. Self-efficacy is considered to play a role in the implementation process.

Objective: To determine the relationship between self-efficacy and adherence to diet in prolanis participants at the Depok Sleman Public Health Center.

Method: Cross-sectional study on 100 prolanis (chronic disease management program) participants at the Depok Sleman Yogyakarta Health Center. The level of self-efficacy and dietary compliance was obtained through the Diabetes Mellitus Self-Efficacy Scale (DMSES) and Perceived Dietary Adherence Questionnaire (PDAQ). The hypothesis was tested using the Pearson correlation test.

Results: Most of the respondents were female, 70 people (70,0%) and 62 people (62,0%) were elderly. The largest distribution of respondents had relatively high self-efficacy with 97 people (97,0%) and high dietary adherence with 61 people (61,0%). The relationship between self-efficacy and dietary adherence was found to be significant with moderate strength (p<0 r=0,443).>

Conclusion: There is a relationship between self-efficacy and diet adherence.

Kata Kunci : efikasi diri, kepatuhan diet, diabetes melitus tipe 2

  1. S1-2024-461657-abstract.pdf  
  2. S1-2024-461657-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-461657-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-461657-title.pdf