Laporkan Masalah

HUBUNGAN ANTARA SARKOPENIA DAN KUALITAS HIDUP PADA LANJUT USIA DENGAN DIABETES MELITUS OBESITAS SENTRAL

Dian Novita Hermawati, Dr.dr.I Dewa Putu Pramantara S, Sp.PD., K.Ger ; dr.Hemi Sinorita. Sp.PD.,KEMD

2024 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Penyakit Dalam

Latar Belakang: Prevalensi lansia di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat

secara signifikan. Pada tahun 2020, terdapat sekitar 727 juta orang yang berusia 65

tahun atau lebih, dan angka ini diproyeksikan akan mencapai 1,5 miliar pada tahun

2050. DI Yogyakarta adalah provinsi di Indonesia dengan persentase lansia tertinggi,

mencapai 16,69%. Peningkatan jumlah lansia juga meningkatkan risiko penyakit

kronis, termasuk diabetes melitus (DM). Obesitas umumnya sering terjadi pada lansia

dengan DM tipe 2, yang juga meningkatkan risiko sarkopenia dan mempengaruhi

kualitas hidup. Menurut peraturan Kementerian Kesehatan, kualitas hidup yang buruk

pada lansia dapat ditunjukkan dengan indeks EQ-5D-5L kurang dari 0,71 dan EQ VAS

kurang dari 79%.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi komposisi tubuh menggunakan

BIA, untuk menilai Appendicular Skeletal Mass Index (ASMI), kekuatan genggam

dengan handgrip, dan performa fisik dengan tes lima kali duduk berdiri, untuk

menegakkan diagnosis sarkopenia dan menilai kualitas hidup menggunakan kuesioner

EQ-5D-5L dan EQ VAS pada lansia dengan DM dan obesitas sentral.

Metode: Penelitian ini merupakan studi cross-sectional yang melibatkan lansia (usia

> 60 tahun) dengan DM dan obesitas sentral, di RSUD Wates Kulonprogo.

Hasil Penelitian: Hasil menunjukkan bahwa lanjut usia DM dengan obesitas sentral

yang mengalami sarkopenia memiliki risiko kualitas hidup EQ-5D-5L buruk 8 kali dan

EQ VAS buruk 15,52 kali dibandingkan yang tidak mengalami sarkopenia. Rerata

indeks EQ-5D-5L 0,635 ± 0,39 dan EQ VAS 74,43%. Menunjukkan gangguan ringan

pada dimensi perawatan diri, aktivitas harian, dan cemas/depresi; terdapat gangguan

sedang pada dimensi rasa nyeri/tidak nyaman; dan tidak terdapat gangguan pada

dimensi mobilitas.

Kesimpulan: Lanjut usia DM dengan obesitas sentral yang mengalami sarkopenia

memiliki risiko kualitas hidup lebih buruk dibandingkan dengan yang tidak mengalami

sarkopenia.

Background : The prevalence of the elderly worldwide is expected to increase

significantly. In 2020, there were about 727 million people aged 65 years or older, and

this figure is projected to reach 1,5 billion by 2050. Yogyakarta is the province in

Indonesia with the highest percentage of elderly people, reaching 16,69%. The

increase in the number of elderly also increases the risk of chronic diseases, including

diabetes mellitus (DM). Obesity is generally common in the elderly with type 2

diabetes, which also increases the risk of sarcopenia and affects their quality of life.

According to Ministry of Health regulations, poor quality of life in the elderly can be

indicated by an EQ-5D-5L index of less than 0,71 and EQ VAS of less than 79%.

Objective : This study aimed to evaluate body composition using BIA, to assess

Appendicular Skeletal Mass Index (ASMI), grip strength with handgrip, and physical

performance with a five-time standing sitting test, to establish the diagnosis of

sarcopenia and assess quality of life using EQ-5D-5L and EQ VAS questionnaires in

elderly with DM and central obesity.

Method: This study is a cross-sectional study involving the elderly (aged > 60 years)

with DM and central obesity, at Wates Hospital.

Results : Results showed that DM elderly with central obesity who had sarcopenia had

a risk of poor EQ-5D-5L quality of life 8 times and poor EQ VAS 15,52 times

compared to those who did not experience sarcopenia. The average EQ-5D-5L index

is 0,635 ± 0,39 and EQ VAS is 74,43%. Shows mild impairment in the dimensions of

self-care, daily activities, and anxiety/depression; there is moderate disturbance in the

dimension of pain/discomfort; and there is no interference with the mobility

dimension.

Conclusion : Elderly DM with central obesity who have sarcopenia have a worse

quality of life risk compared to those who do not have sarcopenia.

Kata Kunci : sarcopenia, quality of life, elderly, diabetes mellitus, obesity

  1. SPESIALIS-2024-437847-abstract.pdf  
  2. SPESIALIS-2024-437847-bibliography.pdf  
  3. SPESIALIS-2024-437847-tableofcontent.pdf  
  4. SPESIALIS-2024-437847-title.pdf