Laporkan Masalah

Analisis Strategi Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda)

Arief Nashrullah, Nofie Iman Vidya Kemal, S.E., M.Sc., Ph.d.

2024 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA

PT MRT Jakarta merupakan perusahaan transportasi yang bergerak di bidang pekeretaapian, perusahaan ini merupakan yang pertama kali beroperasi menggunakan sistem kereta Mass Rapid Transit (MRT) yang ada di Indonesia. PT MRT Jakarta memberikan alternatif transportasi umum kepada masyarakat yang menawarkan pelayanan yang baik di koridor Lebak Bulus-Bundaran HI. MRT Jakarta mulai beroperasi dari tahun 2019 dan sudah 5 tahun perusahaan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam menjalankan bisnisnya saat ini PT MRT Jakarta masih mengalami ketergantungan kepada subsidi dari pemerintah. Ketergantungan ini disebabkan karena pendapatan dari farebox yang berupa tiket dan pendapatan dari non farebox yang merupakan iklan belum bisa memberikan keuntungan yang besar kepada perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap berbagai macam sumberdaya PT MRT Jakarta yang mempunyai keunggulan dan melakukan analisis terhadap strategi bisnis PT MRT Jakarta untuk dapat mandiri dan terlepas dari ketergantungan terhadap subsidi. Teori yang digunakan untuk menjawab pertanyaan terkait dengan keunggulan sumberdaya adalah dengan menggunakan Resource Based View (RBV), Value Chain Analysis, dan Valuable Rare Inimitable Organised (VRIO) Framework. Untuk menjawab pertanyaan kedua terkait strategi bisnis yang tepat untuk PT MRT Jakarta adalah dengan menggunakan matrik IE dan matrik strategi besar. Dalam melakukan penentuan strategi untuk PT MRT Jakarta karena merupakan perusahaan publik maka kita juga menggunakan Value for Money Framework untuk melihat tingkat rasio kinerja perusahaan.

Dari hasil analisis yang dilakukan menggunakan teori-teori tersebut, sumberdaya dari MRT Jakarta yang mempunyai keunggulan adalah mempunyai karyawan yang berkompetensi serta memiliki sertifikasi, mempunyai ketepatan perjalanan 99 %, mempunyai stasiun yang ramah akan penyandang difabel, mempunyai kepemilikan sarana dan prasarana sendiri, dipercaya mengelola serta mengembangkan kawasan Transit Oriented Development (TOD), dan mempunyai karyawan berusia muda. Strategi bisnis yang dilakukan MRT Jakarta untuk dapat mandiri adalah dengan melakukan penetrasi pasar, melakukan pengembangan pasar, melakukan pengembangan produk-produk melalui pemasaran, penyesuaian harga, memperluas jaringan, membuka bisnis baru dan memanfaatkan kawasan Transit Oriented Development (TOD)

PT MRT Jakarta is a transportation company operating in the railway sector, being the first to operate using the Mass Rapid Transit (MRT) train system in Indonesia. It provides an alternative public transportation option to the community, offering quality services along the Lebak Bulus-Bundaran HI corridor. MRT Jakarta commenced operations in 2019 and has been serving the public for five years.

Currently, PT MRT Jakarta still relies on government subsidies to sustain its operations. This reliance stems from the fact that revenue from farebox, which includes ticket sales, and non-farebox revenue, such as advertising, has not yet yielded significant profits for the company. This study aims to identify various resources of PT MRT Jakarta that possess strengths and analyze its business strategy to achieve independence from subsidies. Theoretical frameworks employed include Resource Based View (RBV), Value Chain Analysis, and Valuable Rare Inimitable Organised (VRIO) Framework to address questions regarding resource advantages. To address the second question concerning the appropriate business strategy for PT MRT Jakarta, matrices like the IE matrix and Grand Strategy matrix are used. Considering PT MRT Jakarta is a public company, the Value for Money Framework is also utilized to assess the company's performance ratio.

Based on the analysis using these theories, MRT Jakarta's advantageous resources include competent and certified employees, a 99% travel accuracy rate, disability-friendly stations, ownership of its own facilities and infrastructure, trusted management and development of Transit Oriented Development (TOD) areas, and a young workforce. Business strategies implemented by MRT Jakarta to achieve self-sufficiency include market penetration, market development, product development through marketing, price adjustment, network expansion, venturing into new businesses, and leveraging Transit Oriented Development (TOD) areas.

Kata Kunci : PT MRT Jakarta, transportation, railway, strategy, subsidies, Resource Based View (RBV), Value Chain Analysis, Valuable Rare Inimitable Organised (VRIO) Framework, IE matrix, Grand Strategy matrix, Value for Money Framework

  1. S2-2024-499192-abstract.pdf  
  2. S2-2024-499192-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-499192-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-499192-title.pdf