Laporkan Masalah

Evaluasi klinis gangguan fungsi sendi temporomandibula pada pasien fraktur kondilus dengan pengelolaan secara tertutup

RAHAJOE, Poerwati Soetji, drg. H. Soelistiono, Sp.BM

2003 | Tesis | PPDGS I Ilmu Bedah Mulut

Kondilus merupakan salah satu bagian pembentuk sendi temporomandibula yang merupakan bagian dari tulang mandibula. Fraktur kondilus cukup sering ditemukan di klinik. Adanya trauma pada fraktur kondilus diperkirakan merupakan faktor potensial untuk terjadi gangguan sendi temporomandibula. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi secara klinis gangguan sendi temporomandibula pada pasien fraktur kondilus dengan pengelolaan secara tertutup. Evaluasi dilakukan pada 14 pasien yang telah dilakukan perawatan fraktur kondilus secara tertutup selama periode tahun 1997 sampai 2000, di R.S. Sardjito, R.S. P.K.U. Muhammadiyah dan R.S. Panti Rapih,Yogya. Pada 14 pasien fraktur kondilus unilateral yang telah dikelola dengan cara tertutup dilakukan pemanggilan ulang, yang selanjutnya dilakukan pemeriksaan subyektif melalui pengisian kuesioner dan dilakukan pemeriksaan obyektif/klinik. Berdasar hasil pemeriksaan subyektif dan obyektif kemudian diklasifikasikan kedalan indek disfungsi anamese dan indek disfungsi klinik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problem terbanyak berupa penurunan kemampuan gerak mandibula. Berdasar hasil pemeriksaan subyektif didapatkan 21,4% pasien bebas simtom gangguan fungsi sendi temporomandibula 43,9% dengan simtom ringan dan 35,9% dengan simtom berat. Berdasar pemeriksaan obyektif, 14,5% pasien menunjukkan bebas tanda klinis gangguan fungsi sendi temporomandibula , 64,3% pasien ditemukan dengan disfungsi klinis ringan dan 21,4% pasien dengan disfungsi klinis sedang. Ditemukan tidak ada perbedaan yang bermakna terhadap kejadian gangguan sendi temporomandibula ditinjau dari variable ada tidaknya fraktur tambahan, lokasi fraktur, ada tidaknya pergeseran fragmen fraktur arah anteroposterior, lama fiksasi, umur dan jenis kelamin (P>0,05).

Temporomandibula joint consist of the mandibula condylus, temporal bone (fossa glenoidea), discus, joint capsule and ligaments. Mandibula condylus is relatively weak part of the facial skeleton, therefore is the most frequent location where mandibula fracture occurs. Fracture of condylus is suspected as potential factor to occurring of temporomandibula disfunction Fourteen patients (in the period from 1997 to 2000) who were previously treated by closed reduction for a fracture of unilateral mandibula condylus at Sardjito Hospital, PKU Muhammadiyah Hospital and Panti Rapih Hospital Yogyakarta were recalled for evaluation of temporomandibula joint dysfunction. Anamnesis information was obtained from a questionnaire and standardized clinical examinations were performed. Based on anamnesis informations and clinical examinations the anamnesis and clinical dysfunction indices were obtained. The results indicated that the majority of problem was the reduction of range mandibula movement. Based on anamnestic informations were found, 21,4% of patients had no symptom, 43,9% had mild symptom and 35,9% of patients had severe symptom. The occurrence of patients who had no clinical dysfunction was 14,5%, 64,3% of patients had mild clinical dysfunction and 21,4% had moderate clinical dysfunction. There were no significant differences in occurrence of temporomandibula joint dysfunction between isolated condylus or additional mandibula fracture, angulations in anteroposterior direction of fragment, location of fracture (collum condylus and subcondyle), duration of fixation, age, and sex (P>0,05).

Kata Kunci : Fraktur Kondilus,Gangguan Sendi Temporomandibula

  1. S2-2003-PoerwatiSoetjirahajoe-abstract.pdf  
  2. S2-2003-PoerwatiSoetjirahajoe-bliography.pdf  
  3. S2-2003-PoerwatiSoetjirahajoe-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2003-PoerwatiSoetjirahajoe-title.pdf