Laporkan Masalah

Analisis Strategi Keagenan Korporasi Bpjs Ketenagakerjaan Dalam Meningkatkan Coverage Kepesertaan Pekerja Informal

Alvin Priatama, Evi Noor Afifah, Dr., S.E., M.S.E.,

2024 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA

Indonesia saat ini (2024) memasuki bonus demografi yang berkontribusi pada peningkatan jumlah pekerja aktif di negara ini. Namun demikian, bonus demografi ini dapat menjadi beban ekonomi jika tidak diikuti oleh distribusi yang merata dari perlindungan program jaminan sosial ketenagakerjaan. Berdasarkan data terkini, masih terdapat banyak pekerja, khususnya di sektor informal, yang belum tercakup dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Pada tahun 2023, hanya terdapat 9,19 juta pekerja informal yang terdaftar dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan dari total 80,24 juta pekerja informal, yang berarti hanya 11,5?ri mereka yang terdaftar. Sebagai respons terhadap tantangan ini, BPJS Ketenagakerjaan telah menerapkan strategi keagenan korporasi dengan tujuan meningkatkan coverage kepesertaan program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja informal. Strategi ini melibatkan kerja sama antara BPJS Ketenagakerjaan dan lembaga keuangan bank serta non-bank untuk mendistribusikan program jaminan sosial ketenagakerjaan melalui integrasi program tersebut ke dalam produk pinjaman modal usaha.

Penelitian ini bertujuan untuk memastikan bahwa strategi keagenan korporasi diterapkan secara optimal dengan mengidentifikasi sumber daya dan kapabilitas yang menjadi keunggulan kompetitif, serta strategi bisnis yang dapat dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk meningkatkan coverage pekerja informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa keunggulan kompetitif dalam strategi keagenan korporasi: sumber daya finansial berupa fee sebesar 2,5% dan skema transfer manfaat program jaminan sosial untuk melunasi sisa piutang pekerja informal yang mengalami risiko, pemanfaatan teknologi informasi, dan penyediaan layanan yang berkualitas.

Adapun strategi bisnis yang dapat dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk meningkatkan coverage kepesertaan pekerja informal meliputi kerja sama dengan berbagai stakeholders kredit usaha rakyat (KUR) dalam sosialisasi strategi ini, penciptaan nilai tambah baru melalui pemanfaatan big data pekerja, penyediaan layanan berkualitas kepada mitra kerja sama, peningkatan literasi pemahaman program jaminan sosial ketenagakerjaan melalui pembuatan naskah akademik, serta peningkatan distribusi berita positif tentang strategi keagenan korporasi untuk memperluas pemahaman lembaga keuangan bank dan non-bank tentang kerja sama ini.

Indonesia is currently (2024) experiencing a demographic bonus that contributes to an increase in the number of active workers in the country. However, this demographic bonus could become an economic burden if not accompanied by an equitable employment social security program protection distribution. According to the latest data, many workers, especially in the informal sector, are still not covered by the BPJS Ketenagakerjaan program. In 2023, only 9.19 million informal workers were registered in the employment social security program out of 80.24 million informal workers, meaning only 11.5% were registered. In response to this challenge, BPJS Ketenagakerjaan has implemented a corporate agency strategy with the goal of increasing coverage of the employment social security program for informal workers. This strategy involves a collaboration between BPJS Ketenagakerjaan and banking and non-banking financial institutions to distribute the employment social security program by integrating it into their business loan products.

This research aims to ensure that the corporate agency strategy is optimally implemented by identifying resources and capabilities that constitute a competitive advantage and business strategies that BPJS Ketenagakerjaan can undertake to increase coverage for informal workers. The research findings indicate that the corporate agency strategy has several competitive advantages: financial resources in the form of a 2.5?eand a benefit transfer scheme of the social security program to settle the remaining debt of informal workers who face risks, the use of information technology, and the provision of quality services.

The business strategies that BPJS Ketenagakerjaan can undertake to increase coverage for informal workers include collaborating with various stakeholders of the Kredit Usaha Rakyat (KUR) program in socializing this strategy, creating new added value through the utilization of worker big data, providing quality services to partners, increasing literacy and understanding of the employment social security program through academic writing, and enhancing the distribution of positive news about the corporate agency strategy to broaden the understanding of banking and non-banking financial institutions about this collaboration.

Kata Kunci : analisis PESTEL, analisis sumber daya dan kapabilitas, analisis SWOT, BPJS ketenagakerjaan, kerangka VRIO, dan strategi bisnis

  1. S2-2024-501452-abstract.pdf  
  2. S2-2024-501452-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-501452-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-501452-title.pdf