Laporkan Masalah

NEGOSIASI IDENTITAS KELOMPOK WANITA BERCADAR DALAM MASYARAKAT DOMINAN (Studi Pada Komunitas Niqab Squad Indonesia)

Vezila Afifah Islami N, Prof. Nunung Prajarto, M.A., Ph.D.

2024 | Tesis | S2 Ilmu Komunikasi

Isu fanatisme beragama yang dikaitkan dengan pengguna cadar kembali menjadi perbincangan masyarakat ketika media massa gencar memberitakan peristiwa terorisme. Teroris sering dikaitkan dengan simbol-simbol tertentu, seperti cadar. Hal ini berdampak pada persepsi berujung stigma yang mengaitkan antara teroris dan cadar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis negosiasi identitas yang dilakukan oleh pengguna cadar di tengah stigma yang melekat pada mereka. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif untuk menggali lebih dalam mengenai pengalaman negosiasi identitas pengguna cadar yang tergabung dalam komunitas Niqab Squad Indonesia. Peneliti menerapkan paradigma konstruktivisme untuk melihat realitas yang dialami wanita bercadar saat berkomunikasi dengan masyarakat dominan. Pemilihan metode studi kasus dalam penelitian ini memberikan pendekatan yang intensif dan mendalam terhadap negosiasi identitas yang dilakukan oleh anggota komunitas dalam masyarakat dominan dan mendalaminya sebagai sebuah kasus. Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dibagi menjadi empat garis besar pembahasan. Pertama, ekspresi identitas meliputi identitas attitude dan religiusitas yang tercermin dari tekad kolektif untuk memperdalam koneksi spiritual, memperkuat identitas keagamaan, dan secara aktif berkontribusi pada perbaikan moral dan spiritual perempuan muslim dalam masyarakat. Kedua, negosiasi identitas komunitas ini dilakukan dengan melakukan tindakan positif sebagai ruang negosiasinya, mencari peran sosial, partisipasi sosial, serta melakukan upaya rekognisi melalui media sosial. Hambatan negosiasi berasal dari perbedaan latar belakang nilai dan budaya serta adanya batasan dalam proses interaksi dengan masyarakat dominan. Hasil yang paling menonjol dari proses negosiasi identitas tercermin dalam aspek being supported yang mereka terima dari masyarakat dominan.

The issue of religious fanaticism associated with wearing the veil has once again become a topic of public discussion when the mass media intensively reports on incidents of terrorism. Terrorists are often associated with certain symbols, such as the veil. This has an impact on perceptions that lead to a stigma that links terrorists and the veil. This research aims to analyze the identity negotiations carried out by veil wearers amidst the stigma attached to them. This research is a type of descriptive qualitative research to dig deeper into the identity negotiation experiences of veil users who are members of the Indonesian Niqab Squad community. Researchers apply the constructivism paradigm to see the reality experienced by women who wear the veil when communicating with dominant society. The choice of case study method in this research provides an intensive and in-depth approach to identity negotiations carried out by community members in dominant society and explores it as a case. Data were analyzed using the Miles and Huberman model including data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this research are divided into four outlines of discussion. First, identity expression includes identity attitude and religiosity which is reflected in the collective determination to deepen spiritual connections, strengthen religious identity, and actively contribute to the moral and spiritual improvement of Muslim women in society. Second, negotiation of community identity is carried out by taking positive actions as a space for negotiation, seeking social roles, social participation, and making recognition efforts through social media. Barriers to negotiation come from differences in value and cultural backgrounds as well as limitations in the interaction process with dominant society. The most prominent result of the identity negotiation process is reflected in the aspect of being supported that they receive from the dominant society.

Kata Kunci : cadar, stigma, fanatisme agama, negosiasi identitas, being supported

  1. S2-2024-485430-abstract.pdf  
  2. S2-2024-485430-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-485430-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-485430-title.pdf