Laporkan Masalah

KAJIAN INTERUPSI BERBASIS JENDER PADA GELAR WICARA JUBILEE “MIDDLE GROUND”

Astri Amaliah Fatonah, Dr. Sailal Arimi, M.Hum.

2024 | Tesis | S2 Linguistik

Interupsi merupakan fenomena yang lazim terjadi dalam percakapan. Fenomena ini sering kali dianggap sebagai gangguan karena melibatkan peralihan tuturan tanpa memberikan kesempatan kepada penutur sebelumnya. Interupsi secara khusus dilakukan secara berbeda berdasarkan jender sehingga ditemukan interupsi yang berpola (bentuk dan fungsi interupsi). Penelitian ini mengikuti alur penelitian kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan perbedaan penggunaan interupsi antara penutur feminin dan maskulin pada gelar wicara Jubilee “Middle Ground” serta faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan tuturan dan interupsi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk memperoleh penjelasan mengenai fenomena pola interupsi yang ditemukan pada gelar wicara Jubilee “Middle Ground”. Sumber data penelitian ini adalah tuturan-tuturan dalam lima video yang melibatkan 19 penutur feminin dan 19 penutur maskulin pada sesi diskusi gelar wicara Jubilee “Middle Ground”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penutur feminin dan maskulin melakukan interupsi secara berbeda. Berdasarkan hasil temuan, terdapat 215 data interupsi yang menunjukkan bahwa penutur feminin cenderung melakukan interupsi sebanyak 73%, sebaliknya penutur maskulin melakukan interupsi sebanyak 27%. Berdasarkan hasil analisis dari bentuk interupsi, penutur feminin cenderung lebih sering melakukan interupsi tumpang-tindih dibandingkan penutur maskulin yaitu sebanyak 75 kali dari total 215 bentuk interupsi. Selain itu, penutur feminin juga lebih banyak melakukan interupsi yang berfungsi sebagai pengambilan giliran daripada yang lainnya yaitu sebanyak 51 kali. Di samping itu, faktor-faktor sosial yang memengaruhi penggunaan tuturan dan interupsi dalam penelitian ini meliputi latar dan suasana tuturan, peserta tuturan, tujuan tuturan, pokok tuturan, dan intonasi penyampaian.

Interruptions are a common phenomenon in a conversation. This phenomenon is often considered a violation of turn because it involves turn-taking without giving a chance to finish the speaker’s utterances. Interruptions are specifically carried out differently based on gender so that patterned interruptions (form and function of intteruptions) are found. This research follows a descriptive qualitative research to describe the differences in the use of interruptions between feminine and masculine speakers in the Jubilee "Middle Ground". This research uses qualitative methods to obtain an explanation of the phenomenon of interruption strategies found in the Jubilee "Middle Ground". The data source for this research is utterances in five videos involving 19 female speakers and 19 male speakers which contained interruptions in the discussion session of the Jubilee "Middle Ground".

The research show that feminine and masculine speakers interrupt differently from each other. Based on the findings, there are 215 intteruptions data which shows that feminine speakers used interruptions with a percentage of 73%, whereas masculine speakers used interruptions with a percentage of 27%. Analyzing from the form of interruptions, feminine speakers tend to use overlapping interruptions more often than male speakers, 75 times out of 215 forms of interruption. Apart from that, female speakers also do more interruptions that function as floor-taking than others, 51 times of 215 functions of interruption. In addition, social factors that influence language use and interruptions in this research include the setting and scene, the participants, the ends, the act sequences, and the keys.

Kata Kunci : Kata kunci: sosiopragmatik, bahasa dan jender, analisis percakapan, interupsi, Jubilee “Middle Ground”

  1. S2-2024-495131-abstract.pdf  
  2. S2-2024-495131-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-495131-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-495131-title.pdf