Pengaruh Empati Terhadap Perilaku Prososial Pada Konteks Membantu Berhenti Merokok di Kalangan Remaja

Mohammad Eko Fitrianto, Prof. Basu Swastha Dharmmesta, M.B.A., Ph.D.; BM Purwanto, M.B.A., Ph.D.

2024 | Disertasi | S3 Manajemen

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh saliens situasi menolong (salience of the need) dan gaya kelekatan (attachment style) terhadap perhatian empatik. Selanjutnya, diuji pengaruh perhatian empatik terhadap perilaku prososial melalui motivasi altruistik. Konteks penelitian adalah perilaku membantu berhenti merokok di kalangan remaja. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium dengan desain eksperimen faktorial 2 (penderitaan ringan vs penderitaan parah) x 2 (gaya kelekatan aman vs gaya kelekatan tidak aman) between subject. Variabel dependen dari penelitian meliputi perhatian empatik, motivasi altruistik, dan perilaku prososial. Ide dasar dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh empati yang memicu motivasi altruistik dan perilaku prososial. Pengujian pada variabel empati melibatkan variabel independen dan variabel moderasi. Untuk menjelaskan fenomena tersebut, digunakan pendekatan teori utama, yaitu Teori Hipotesis Empati-Altruisme (Teori HEA), yang memprediksi bahwa empati menghasilkan motivasi altruistik untuk membantu. Untuk memperoleh penjelasan tambahan, digunakan juga pendekatan teori lain seperti Theory of Attention (Broadbent 1958), Attachment Theory (Bowlby 1982) dan Dual-process Theory (Evans 2013). Pendekatan Theory of Attention digunakan untuk menjelaskan bagaimana stimulus menjadi salien sebelum diproses lebih lanjut, sementara Attachment Theory digunakan untuk menjelaskan pengaruh perbedaan individu sebagai variabel moderasi. Dual-process Theory digunakan untuk menjelaskan bagaimana proses pengambilan keputusan dalam membantu (intuitive vs deliberative). Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan teknik analisis ANOVA pada hipotesis 1, regresi OLS pada hipotesis 2, dan regresi logistik pada hipotesis 3. Pengujian tambahan dilakukan melalui ANCOVA untuk menguji kekokohan model. Penyampelan acak dan randomisasi dilaksanakan dengan cermat untuk meningkatkan validitas internal studi. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat bukti efek utama pada hipotesis 1 (sign=0,025, sign= 0,039), sementara tidak ditemukan bukti adanya efek interaksi (sign=0,278). Pada hipotesis 2, terbukti bahwa perhatian empatik berpengaruh terhadap motivasi altruistik (sign=0,004). Terakhir, pada hipotesis 3, hasil menunjukkan pengaruh motivasi altruistik terhadap jenis dan bentuk perilaku prososial berdasarkan jenis kelamin. Hasil menunjukkan bahwa pada jenis perilaku prososial, jenis kelamin laki-laki cenderung deliberatif (sign=0,046), sedangkan jenis kelamin perempuan cenderung intuitif (sign=0,021). Sebaliknya, pada bentuk perilaku prososial, kecenderungan perilaku hanya dapat diprediksi pada jenis kelamin perempuan (sign=0,015), sedangkan pada jenis kelamin laki-laki tidak (sign=0,624). Berdasarkan hasil penelitian, variabel saliens situasi menolong atau variabel situasional, dan variabel gaya kelekatan atau perbedaan individu, dapat memengaruhi perhatian empatik dan motivasi altruistik. Model penelitian terbukti kokoh setelah melalui pengujian kovariat. Berdasarkan perbedaan subgrup jenis kelamin, terdapat perbedaan kecenderungan perilaku prososial yang dipengaruhi oleh meningkatnya motivasi altruistik. Secara umum, penelitian ini berhasil mencapai tujuan penelitian. Meskipun demikian, terdapat beberapa keterbatasan penelitian yang disasar pada penelitian lanjutan, seperti pilihan dalam metode eksperimen dan bentuk spesifik dari hubungan antar teman sebaya.

This study aims to examine the effect of the salience of need and attachment style on empathic concern. Furthermore, the concern was tested for its effect on prosocial behavior through altruistic motivation. This research is a laboratory experiment conducted in the field to capture the natural situation of the variables studied. The manipulated factors were the salience of need and attachment style. The experimental design employed a factorial design of 2 (light vs. severe) x 2 (secure vs. insecure attachment) between subjects. The dependent variables include empathy, attention, altruistic motivation, and prosocial behavior. The primary objective of this research is to examine the impact of empathy on altruistic motivation and prosocial behavior. Empirical analyses of the empathy variable will encompass independent and moderating variables. The Empathy-Altruism Hypothesis serves as the primary theoretical framework for elucidating this phenomenon, positing that empathy engenders altruistic motivation to assist others. Additionally, supplementary insights are drawn from the Theory of Attention (Broadbent, 1958), Attachment Theory (Bowlby, 1982), and Dual-Process Theory (Evans, 2013). The Theory of Attention elucidates how stimuli attain salience prior to subsequent processing, Attachment Theory delineates the moderating effect of individual differences, and Dual-Process Theory expounds on the decision-making process (intuitive vs. deliberative). Hypothesis testing was conducted using the ANOVA analysis technique for hypothesis 1, OLS regression for hypothesis 2, and logistic regression for hypothesis 3. Additional testing was carried out through ANCOVA to assess the model's robustness. Random sampling and randomization were meticulously implemented to enhance the internal validity of the study. The results indicated a significant main effect for hypothesis 1 (sign=0.025, sign=0.039), while no evidence of an interaction effect was found (sign=0.278). Hypothesis 2 confirmed that empathic attention has a significant effect on altruistic motivation (sign=0.004). Lastly, for hypothesis 3, the results demonstrate the influence of altruistic motivation on various types and forms of prosocial behavior based on gender identity (male or female). Specifically, male students exhibit a tendency towards deliberative prosocial behavior (sign=0.046), while female students tend towards intuitive behavior (sign=0.021). Regarding the form of prosocial behavior, predictive tendencies were observed only among female students (sign=0.015), with no significant prediction for male students (sign=0.624). Based on the research results, the manipulation of video testimonials can impact the dependent variable of the study. Situational variables such as helping situation salience, and individual differences like attachment style, can influence empathic attention and altruistic motivation. The research model demonstrated robustness following covariate testing. Sex-based subgroup differences reveal variations in prosocial behavior tendencies driven by heightened altruistic motivation. Overall, this study effectively met its research objectives. However, certain limitations warrant further investigation, such as the selection of experimental methods and specific aspects of peer-to-peer relationships.

Kata Kunci : Empati, Altruisme, Perilaku prososial, Theory of Attention, Teori Kelekatan, Dual Process Theory, berhenti merokok, perokok remaja, teman sebaya