PERAN LPP TVRI YOGYAKARTA MELALUI PENYIARAN PROGRAM SINIAR POJOK CENDEKIA DALAM BUDAYA LITERASI DIGITAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KETAHANAN INFORMASI WILAYAH
Raden Mahendra Bhirawa, Dr. Akhmad Akbar Susamto, S.E., M.Phil., Ph.D. ; Nurhadi, S.Sos., M.Si., Ph.D.
2024 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional
Perkembangan teknologi dan informasi telah membawa transformasi digital dalam kehidupan manusia, menciptakan masyarakat digital atau Society 5.0. Akses informasi kini menjadi kebutuhan penting, dengan analitik dianggap sebagai mesin pembakar “minyak” abad ke-21. Mobilitas informasi yang masif memerlukan ketahanan informasi untuk mengurangi kerentanan terhadap ancaman. Penyiaran publik, sebagai sistem peringatan dan pendukung ketahanan nasional, berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Penyiaran publik, sebagai sistem peringatan dan pendukung ketahanan nasional, berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran Program Siniar Pojok Cendekia LPP TVRI Yogyakarta dalam upaya pembudayaan literasi digital dan implikasinya terhadap ketahanan informasi masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menjelaskan keadaan aktual dan menjawab permasalahan dengan prosedur ilmiah. Lokasi penelitian adalah LPP TVRI Yogyakarta, sebagai pengelola Siniar Pojok Cendekia. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling dan simple random sampling, melibatkan pihak internal TVRI dan masyarakat pengakses program. Pengumpulan data menggunakan teknik web scraping, observasi, wawancara, dan studi dokumen. Data dianalisis secara kualitatif dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data diuji melalui kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Program Siniar Pojok Cendekia LPP TVRI Yogyakarta memiliki peran sebagai sarana untuk memperbaiki informasi yang salah dan memberikan pembudayaan literasi digital masyarakat. Namun, kelemahan muncul karena fokus media baru hanya pada siaran media terestrial, sementara risiko literasi digital di media baru diabaikan. Meskipun substansi dan narasumber program ini baik, penyampaian informasi masih terbatas, mengakibatkan upaya pembudayaan literasi digital tidak efektif. Selanjutnya, upaya pembudayaan literasi digital tidak berdampak positif pada ketahanan informasi masyarakat. Ketahanan informasi masyarakat tergolong sedang, dan sumber informasi lain diperlukan sebagai penunjang, mengingat informasi dari program ini perlu divalidasi. Program ini, pada akhirnya, masih sebatas dijadikan sebagai referensi untuk memperkuat ketahanan informasi masyarakat. Meskipun begitu, strategi keberlanjutannya masih diperhatikan untuk meminimalisir disinformasi yang mengancam ketahanan informasi wilayah.
The advent technology and information had ushered in a digital transformation, giving rise to Society 5.0, where access to information is deemed a critical necessity, with analytics being considered the "oil" fueling the 21st century engine. In this era of massive information mobility, the need for information resilience becomes paramount to mitigate vulnerabilities to threats. Public broadcasting serves as a crucial warning and support system for national resilience, playing a vital role in elevating public awareness. Consequently, this research aims to analyze the role of LPP TVRI Yogyakarta's Pojok Cendekia Podcast Program in enhancing digital literacy and its implications for community information resilience.
Employing descriptive qualitative approach, the research delves into the actual situation, addressing problems systematically. LPP TVRI Yogyakarta, the steward of Pojok Cendekia Podcast, serves as the research location. Informants were strategically selected through purposive and simple random sampling, encompassing internal TVRI stakeholders and the public engaging with the program. Data collection incorporated web scraping, observation, interviews, and document studies. Qualitative analysis encompassed data reduction, presentation, and conclusion drawing, with data validity subjected to credibility, transferability, dependability, and confirmability tests.
The findings indicate that LPP TVRI Yogyakarta's Pojok Cendekia Podcast Program indeed corrects misinformation and enhances the digital literacy of the community. However, limitations arise as the focus on new media remains confined to terrestrial broadcasts, neglecting the risks associated with digital literacy in emerging media. Despite the program's substantive content and qualified resource persons, the delivery of information remains restricted, hindering effective efforts to bolster digital literacy. Moreover, endeavors to enhance digital literacy exhibit minimal positive impact on community information security, which is rated as moderate. Additional sources of information are deemed necessary to validate the information disseminated by the program, ultimately positioning it as a reference rather than a comprehensive solution to fortify community information resilience. However, sustainability strategies are still under consideration to minimize disinformation that poses a threat to the region's information resilience.
Kata Kunci : Siniar Pojok Cendekia, LPP TVRI Yogyakarta, Literasi Digital, Ketahanan Informasi Wilayah, Kelembagaan, Pojok Cendekia Podcast, LPP TVRI Yogyakarta, Digital Literacy, Regional Information Resilience, Institutional