Laporkan Masalah

Pola perjalanan penduduk kawasan permukiman baru : Kasus kawasan permukimanbaru kecamatan Kasihan kabupaten Dati II Bantul

Sari Asih, Drs. Su Ritohardoyo, M.A.; Drs. R. Rijanta, M.Sc

2000 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Kecamatan Kasihan yang dikembangkan sebagai kawasan permukiman baru merupakan salah satu penyebab terjadinya bangkitan perjalanan di kawasan baru tersebut. Bangkitan perjalanan yang terjadi adalah kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Maksud dari kegiatan yang dilakukan adalah untuk bersekolah, bekerja dan menuju ke tempat pelayanan tertentu ataupun perjalanan tanpa maksud tertentu. Sedangkan tujuan perjalanan yang dilakukan ke pusat kota (Kotamadia Yogyakarta) ataupun daerah pinggiran kota (Kabupaten Bantul) serta daerah yang lainnya. Perjalanan yang dilakukan penduduk menggunakan moda tertentu yang selanjutnya akan membentuk pola perjalanan penduduk kawasan baru tersebut. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui pola perjalanan penduduk dalam satu satuan tangkapan pelayanan transportasi, mengidentifikasi faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pola perjalanan penduduk pada tingkat rumah tangga serta mengetahui penggunaan sarana transportasi para pelaku perjalanan di kawasan permukiman baru. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai. Data yang digunakan dalam penelitian survai ini adalah data primer dan data sekunder. Data sekdunder diperoleh dari kecamatan setempat, BPN, Bappeda, DLLAJ, Dinas PU dan Organda. Adapun data primer diperoleh dari wawancara rumah tangga di kawasan permukiman baru tersebut. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 80 rumah tangga dari 320 rumah tangga.. Responden yang dimaksud adalah rumah tangga untuk unit analisis rumah tangga dan anggota rumah tangga untuk unit analisis individu. Metode analisis data yang digunakan adalah tabulasi silang dan kai kuadrat serta teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Hasil analisis tentang pola perjalanan adalah bangkitan perjalanan yang terjadi sebagian besar dilakukan oleh pelaku perjalanan dengan maksud untuk bersekolah, lain-lain dan bekerja, dengan tujuan kegiatan di Kotamadia Yogyakarta, Kabupaten. Bantul dan tujuan lainnya. Guna mendukung terjadinya perjalanan moda terbanyak yang digunakan berupa sepeda motor, diikuti angkutan umum dan angkutan pribadi. Faktor sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap jumlah perjalanan yang dilakukan adalah tingkat pendapatan, jumlah anggota rumah tangga dan jumlah pemilikan kendaraan. Semakin tinggi tingkat pendapatan suatu rumah tangga jumlah perjalana yang dilakukan semakin banyak dibandingkan rumah tangga dengan penghasilan yang lebih rendah. Rumah tangga yang mempunyai anggota rumah tangga lebih banyak berpotensi melakukan perjalanan lebih yang banyak dibandingkan rumah. tangga dengan rumah tangga yang memiliki anggota rumah tangga lebih sedikit, dan rumah tangga dengan pemilikan kendaraan lebih banyak cenderung melakukan perjalanan yang lebih banyak dibandingkan rumah tangga dengan jumlah pemilikan kendaraan yang lebih sedikit.

-

Kata Kunci : Pemukiman baru,Kasihan,Bantul,DIY,Transportasi

  1. S1-2000-84963-Sari_Asih-abstract.pdf  
  2. S1-2000-84963-Sari_Asih-bibliography.pdf  
  3. S1-2000-84963-Sari_Asih-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2000-84963-Sari_Asih-title.pdf