PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL SEBAGAI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL KOMUNAL (STUDI KASUS PERTUNJUKAN TARI RANGDA DI GIANYAR, BALI)
YONNA APARACITTA, Irna Nurhayati, S.H., M.Hum., L.L.M., Ph.D.
2024 | Skripsi | ILMU HUKUM
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji dan menganalisis bagaimana pelindungan hukum ekspresi budaya tradisional pertunjukan Tari Rangda di Gianyar, Bali sebagai kekayaan intelektual komunal (2) mengidentifikasi mengenai bagaimana upaya yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan pelindungan hukum ekspresi budaya tradisional pertunjukan Tari Rangda di Gianyar, Bali sebagai kekayaan intelektual komunal.
Sifat penelitian ini bersifat kualitatif dengan Jenis Penelitian yuridis normatif dan yuridis empiris. Penelitian yuridis normatif dilakukan dengan mengkaji data sekunder melalui studi dokumen. Penelitian yuridis empiris diperoleh dengan mencari data primer melalui observasi dan wawancara secara langsung dengan narasumber dan responden di lokasi penelitian. Penulis menganalisis data yang terkumpul dengan menggunakan analisis data kualitatif untuk menghasilkan gabungan data lapangan dan kepustakaan untuk dianalisis dalam bentuk teks narasi dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Pelindungan hukum preventif dan represif terhadap EBT pertunjukan Tari Rangda di Gianyar, Bali belum maksimal. Pelindungan preventif tercermin dari adanya beberapa pengaturan terkait EBT serta inventarisasi Tari Rangda dalam lingkup Provinsi Bali dan pelindungan represif tercermin dengan dilakukannya mediasi atas penyalahgunaan EBT. (2) Upaya dalam rangka meningkatkan pelindungan EBT pertunjukan Tari Rangda di Gianyar, Bali memerlukan sinergi antara pemerintah dan masyarakat menggunakan pendekatan bottom-up agar strategi pelindungan sesuai dengan nilai yang dianut masyarakat adat setempat. Upaya yang dapat dilakukan oleh Pemerintah berupa pengarusutamaan penegakan hukum melalui Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur Provinsi Bali, melakukan identifikasi EBT, dan diplomasi budaya. Upaya yang dapat dilakukan Masyarakat berupa memaksimalkan peran lembaga adat dan melakukan tindakan proaktif untuk meningkatkan public awareness terhadap EBT Tari Rangda.
This study aims to: (1) examine and analyze the legal protection of traditional cultural expressions of the Rangda Dance performance in Gianyar, Bali as communal intellectual property (2) identify solutions that can be implemented to enhance the legal protection of the traditional cultural expressions of the Rangda Dance performance in Gianyar, Bali as communal intellectual property.
The nature of this research is qualitative, employing both normative juridical and empirical juridical research types. Normative juridical research is conducted through secondary data review via document study. Empirical juridical research involves obtaining primary data through direct observation and interviews with informants and respondents at the research location. The data is analyzed using qualitative data analysis to produce a narrative text by conducting data reduction, data presentation, and conclusion.
The research results indicate that (1) the preventive and repressive legal protection of the Traditional Cultural Expressions (TCE) of the Rangda Dance performance in Gianyar, Bali, has not been optimal. Preventive protection is reflected in several regulations related to TCE and the inventory of the Rangda Dance within the scope of Bali Province, while repressive protection is seen through mediation efforts against the misuse of TCE. (2) Solutions to enhance the protection of the TCE of the Rangda Dance performance in Gianyar, Bali, require synergy between the government and the community using a bottom-up approach to ensure that protection strategies align with the values upheld by the local indigenous community. Solutions that the government can implement include mainstreaming law enforcement through Regional Regulations and Gubernatorial Regulations of Bali Province, identifying TCE, and conducting cultural diplomacy. Efforts that the community can undertake involve maximizing the role of customary institutions and taking proactive measures to raise public awareness about the TCE of the Rangda Dance.
Kata Kunci : Kata Kunci: Pelindungan Hukum Ekspresi Budaya Tradisional, Kekayaan Intelektual Komunal, Masyarakat Adat, Pertunjukan Tari Rangda/Keywords: Legal Protection, Traditional Cultural Expressions, Communal Intellectual Property, Balinese Community, Rangda Danc