Pengaruh Skor ESG terhadap Cost of Debt pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama Tahun 2020 hingga 2022
MUHAMMAD IQBAL ZULHANSYAH, Ertambang Nahartyo, Dr., M.Sc., CMA., Ak., CA.,
2024 | Skripsi | AKUNTANSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak skor ESG (Environmental, Social, and Governance) terhadap biaya utang perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data dikumpulkan dari Refinitiv Eikon, dengan fokus pada 50 perusahaan yang memiliki skor ESG yang konsisten selama periode 2020-2022. Pemilihan Bursa Efek Indonesia sebagai subjek penelitian didasarkan pada stabilitas ekonomi dan politiknya, serta tingkat keberlanjutan yang tinggi di antara negara-negara berkembang. Rentang waktu penelitian dipilih sehubungan dengan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Metode regresi berganda digunakan untuk menganalisis hubungan antara skor ESG dan biaya utang, dengan mempertimbangkan variabel kontrol seperti return on asset, interest coverage ratio, EBITDA, dan total aset. Selain itu, variabel indikator industri sensitif juga dimasukkan untuk mengevaluasi konsistensi hasil pada industri yang rentan terhadap isu ESG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara skor ESG dan biaya utang perusahaan di Indonesia. Variabel kontrol juga tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Namun, terdapat temuan menarik bahwa skor ESG mempengaruhi biaya utang pada industri non-sensitif selama periode awal penelitian. Namun, temuan ini tidak konsisten pada pengujian berikutnya. Penelitian menyimpulkan bahwa pengambilan keputusan terkait biaya utang oleh pengguna informasi akuntansi dapat bervariasi dari waktu ke waktu. Selain itu, keputusan ini cenderung dipengaruhi oleh peristiwa aktual daripada ukuran-ukuran konvensional. Hal ini menunjukkan pentingnya memperhitungkan faktor-faktor eksternal dan dinamika pasar dalam pengambilan keputusan finansial.
The study aims to scrutinize the impact of ESG scores on the debt expenses of firms listed on the Indonesia Stock Exchange. Utilizing data from Refinitiv Eikon, the research encompasses a sample of 50 companies maintaining consistent ESG scores between 2020 and 2022. The rationale behind selecting the Indonesia Stock Exchange lies in the stability of its economic and political landscape among developing nations with commendable sustainability scores. Furthermore, the chosen timeframe corresponds to Indonesia's handling of the Covid-19 crisis. The study employs multiple regression methodologies to gauge the relative influence of ESG scores against a set of control variables on companies' debt costs. These control variables encompass metrics previously established to exert significant influence on debt costs, such as return on assets, interest coverage ratio, EBITDA, and total assets, reflecting the companies' characteristics as bond issuers. Moreover, an indicator variable is introduced to assess the consistency of findings across industries sensitive and insensitive to ESG issues. Findings suggest that ESG scores exert no discernible impact on Indonesian companies' debt expenses. Similarly, the control variables fail to demonstrate any significant influence. However, an intriguing discovery reveals that ESG scores briefly affected debt expenses in non-sensitive industries during 2020-2021, albeit inconsistently across subsequent tests. In conclusion, the study posits that decision-making concerning debt expenses among users of accounting information exhibits temporal behavioral shifts. Furthermore, it observes a tendency among accounting information users to prioritize event-based considerations over conventional metrics when making decisions regarding companies' debt expenses during the observation period.
Kata Kunci : Skor ESG, Cost of Debt, Pandemi, Akuntansi Keperilakuan