Evaluasi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Kelurahan Giwangan
EUGENIA ARBAA SAINS, Ir. Deva Fosterharoldas Swasto, ST, M.Sc., Ph.D., IPM.
2024 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Yogyakarta nomor 216 Tahun 2016 tentang Penetapan Lokasi Kawasan Kumuh di Kota Yogyakarta, terdapat 12 kawasan kumuh yang tersebar di sekitar Kota Yogyakarta. Kemantren Umbulharjo termasuk ke dalam salah satu Kemantren dengan luas kawasan kumuh terbesar sebesar 22,9 Hektar dengan Kelurahan Giwangan sebagai salah satu kelurahan dengan kawasan kumuh seluas 15,76 Hektar. Untuk mengatasi permasalahan kawasan kumuh di Kota Yogyakarta, pemerintah melakukan upaya strategis untuk penanganan permukiman kumuh guna mendukung gerakan “100-0-100”, atau biasa disebut dengan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Program KOTAKU dilaksanakan di Kawasan Gajahwong, Kelurahan Giwangan sejak Tahun 2017 dan selesai pada tahun 2021. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil capaian dan faktor-faktor yang mempengaruhi capaian pada saat pelaksanaan program. Selain itu, terdapat peran masyarakat dalam pelaksanaan program, ditandai dengan munculnya karakteristik baru terkait kepedulian terhadap lingkungan.
Metode dalam penelitian berupa metode deduktif-kualitatif-kuantitatif, dengan unit amatan di RW 6 dan RW 8 di sekitar Kawasan Sungai Gajahwong, Kelurahan Giwangan yang merupakan hasil implementasi pelaksanaan Program KOTAKU. Sedangkan untuk unit analisisnya berupa masyarakat yang terdampak dan tinggal di lokasi penanganan Program KOTAKU. Penelitian ini menggunakan data yang bersumber dari data primer dan data sekunder berupa wawancara, kuesioner dan observasi lapangan.
Hasil penelitian ini
berupa capaian program yang telah berhasil mencapai target sebesar 83?n
telah sesuai secara keseluruhan. Terdapat partisipasi masyarakat yang tinggi
dengan hasil yang beragam berupa kontrol, kontribusi dan pengetahuan mengenai
program. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi capaian berupa komunikasi,
sumber daya dan manajemen disposisi. Selain itu, penelitian ini juga membahas
mengenai bentuk dan partisipasi masyarakat pada saat Program KOTAKU di jalankan
di Kawasan Gajahwong, Kelurahan Giwangan.
Based on the Surat Keputusan Wali Kota Yogyakarta
nomor 216 Tahun 2016 concerning Determining the Location of Slum Areas in the
City of Yogyakarta, there are 12 slum areas spread around the City of
Yogyakarta. Umbulharjo Kemantren is one of the sub-districts with the largest
slum area of 22.9 hectares with Giwangan Village being one of the sub-districts
with a slum area of 15.76 hectares. To overcome the problem of slum areas in
the city of Yogyakarta, the government is making strategic efforts to deal with
slum areas to support the "100-0-100" movement, or commonly known as
the City Without Slums Program (KOTAKU). KOTAKU program has been implemented in
the Gajahwong area, Giwangan sub-district since 2017 and will be completed in
2021. Evaluations are carried out to determine the results of achievements and
factors that influence achievements during program implementation. Apart from
that, the role of the community in implementing the program is marked by the
emergence of new characteristics related to concern for the environment.
The research method is a deductive-qualitative-quantitative method, with observation units in RW 6 and RW 8 around the Gajahwong River area, Giwangan Village, which is the result of the implementation of the KOTAKU Program. Meanwhile, the unit of analysis is the community affected and living in the location where the KOTAKU Program is handled. This research uses data sourced from primary data and secondary data in the form of interviews, questionnaires and field observations.
The results of this research are program achievements that have succeeded in achieving the target of 83% and are in overall compliance. There is high community participation with mixed results in the form of control, contribution and knowledge of the program. Meanwhile, the factors that influence achievement include communication, resources and disposition management. Apart from that, this research also discusses the forms and participation of the community when the KOTAKU Program was implemented in the Gajahwong area, Giwangan Village.
Kata Kunci : Evaluasi, Kelurahan Giwangan, Partisipasi Masyarakat, Permukiman Kawasan Sungai Gajahwong, Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)