Analisis Isi Kualitatif Representasi Maskulinitas Pak Domu dalam Film “Ngeri-Ngeri Sedap”
Afiatna Adiwirawan, Mashita Phitaloka Fandia Purwaningtyas, S.I.P., M.A.
2024 | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Indonesia merupakan negara yang sebagian besar masyarakatnya menganut sistem patriarki. Sistem ini menciptakan ekspektasi atau stereotipe mengenai maskulinitas pada laki-laki. Stereotipe tersebut seringkali menjadi beban bagi laki-laki yang merugikan baik diri mereka sendiri maupun orang-orang di sekitarnya. Sosialisasi ini datang melalui berbagai medium, termasuk film sebagai salah satu bentuk media hiburan yang populer di masyarakat. Penelitian ini mencoba mengkaji representasi maskulinitas yang terdapat dalam film “Ngeri-Ngeri Sedap”. Menggunakan analisis isi kualitatif, penelitian ini berupaya mengidentifikasi bagaimana karakter Pak Domu merepresentasikan maskulinitas dengan memanfaatkan konsep Male Gender Identity dari Robert Brannon (1976), yang kemudian diadaptasi oleh Linda Brannon (2017) dengan memetakan kriteria stereotipe gender dari penelitian sebelumnya ke dalam kategori yang ada pada konsep Male Gender Role Identity. Melalui teori tersebut, karakter Pak Domu ditelaah melalui unsur naratif dan unsur sinematik. Pada unsur sinematik peneliti hanya menggunakan kode visual ‘performa’ dan kode audio. Pendekatan ini dipilih karena penelitian ini fokus pada representasi maskulinitas yang termanifestasi pada tokoh Pak Domu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pak Domu mencerminkan atribut-atribut maskulinitas seperti berperilaku agresif dan tidak ragu berperilaku agresif (Give 'Em Hell), penolakan mengekspresikan sisi emosional (Sturdy Oak), dominan (Big Wheel), dan menolak untuk menangis (No Sissy Stuff). Pada akhir film, terjadi perubahan dalam karakter Pak Domu, dimana ia mengakui kesalahannya dan bertransformasi menjadi figur yang lebih terlibat secara emosional serta aktif dalam pengasuhan anak-anaknya.
Indonesia is a country where a significant portion of its society adheres to a patriarchal system, creating expectations and stereotypes about masculinity in men. These stereotypes often become burdens for men, negatively impacting both themselves and those around them. The concept of masculinity is the result of a cultural socialization process that has persisted in society for a long time. This research aims to examine the representation of masculinity in the film "Ngeri-Ngeri Sedap”. Using qualitative content analysis, this research aims to identify how the character Pak Domu represents masculinity by employing the concept of Male Gender Identity proposed by Robert Brannon (1976), which then adapted by Linda Brannon (2017), who mapped the criteria of gender stereotypes from previous research into categories within the framework of Male Gender Role Identity. Using this theory, the character Pak Domu is examined through both narrative and cinematic elements, with the cinematic analysis focusing on visual 'performance' and audio codes. This chosen approach allows for an in-depth exploration of the representation of masculinity as manifested in the character Pak Domu. The findings of this research indicate that Pak Domu reflects attributes of masculinity such as behaving aggressively and showing no hesitation in aggressive behavior (Give 'Em Hell), resisting the expression of emotional vulnerability (Sturdy Oak), asserting dominance (Big Wheel), and refusing to cry (No Sissy Stuff). Towards the end of the film, a transformation occurs in Pak Domu's character, where he acknowledges his mistakes and evolves into a figure who is more emotionally engaged and actively involved in parenting his children.
Kata Kunci : Analisis isi kualitatif, Representasi, Maskulinitas, Male Gender Role Identity, Film