AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK PIGMEN BAKTERI HASIL ISOLASI DARI LIMBAH BUAH DAN SAYUR TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis
Haniya Salsabila, Dr. rer. nat. Abdul Rahman Siregar, S.Si., M.Biotech
2024 | Skripsi | BIOLOGI
Jerawat diperkirakan menyerang 9,4?ri populasi global dan menduduki
peringkat kedelapan di antara penyakit kulit. Produk kecantikan seperti kosmetik
dan skincare banyak digunakan dalam mengatasi permasalahan kulit seperti
jerawat. Salah satu bakteri patogen yang berperan dalam pembentukan jerawat
adalah Staphylococcus epidermidis. Infeksi dari bakteri ini dapat diatasi
menggunakan agen antibakteri yang dihasilkan dari berbagai sumber di alam
termasuk dari pigmen yang dihasilkan oleh bakteri. Selain berpotensi sebagai agen
antibakteri, pigmen bakteri juga dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami dalam
indsutri kosmetik. Bakteri penghasil pigmen dapat diisolasi dari beragam sumber
lingkungan termasuk limbah buah dan sayur. Pigmen yang diproduksi oleh bakteri
telah diketahui memiliki aktivitas antioksidan, antikanker, dan antimikrobia.
Pigmen alami dari bakteri juga memiliki toksisitas yang rendah dan produktivitas
yang stabil. Pada penelitian ini, dilakukan isolasi bakteri penghasil pigmen dari
limbah buah dan sayur serta dilakan uji aktivitas antibakteri dari pigmen yang
dihasilkan menggunakan metode difusi cakram. Berdasarkan penelitian ini,
diketahui pigmen hijau dari isolat bakteri LBS 6, LBS 12, dan LBS 14 memiliki
aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Pigmen dari LBS 14 dan
LBS 6 memiliki aktivitas antibakteri paling kuat terhadap Staphylococcus
epidermidis serta diduga mengandung senyawa antibakteri Cyclo(L-prolyl-Lvaline). Sementara pigmen dari LBS 12 memiliki aktivitas antibakteri yang lemah
hingga sedang terhadap Staphylococcus epidermidis. Selain itu, melalui analisis
Two Way ANOVA diketahui bahwa ada pengaruh signifikan pada penggunaan
pigmen dari isolat bakteri yang berbeda dan variasi kosentrasi terhadap diameter
zona hambat serta interaksi antara keduanya.
Acne affects an estimated 9.4% of the global population and is ranked eighth among
skin diseases. Beauty products such as cosmetics and skincare are widely used in
treating skin problems such as acne. One of the pathogenic bacteria that plays a role
in acne formation is Staphylococcus epidermidis. Infection from these bacteria can
be treated using antibacterial agents produced from various sources in nature
including from pigments produced by bacteria. Apart from its potential as an
antibacterial agent, bacterial pigments can also be utilized as natural colorants in
the cosmetics industry. Pigment-producing bacteria can be isolated from a variety
of environmental sources including fruit and vegetable waste. Pigments produced
by bacteria have been known to have antioxidant, anticancer, and antimicrobial
activities. Natural pigments from bacteria also have low toxicity and stable
productivity. In this study, isolation of pigment-producing bacteria from fruit and
vegetable waste was carried out and antibacterial activity of the pigments produced
using the disc diffusion method was tested. Based on this study, it is known that
green pigments from bacterial isolates LBS 6, LBS 12, and LBS 14 have
antibacterial activity against Staphylococcus epidermidis. Pigments from LBS 14
and LBS 6 have the strongest antibacterial activity against Staphylococcus
epidermidis and are thought to contain the antibacterial compound Cyclo(L-prolylL-valine). While pigments from LBS 12 had weak to moderate antibacterial activity
against Staphylococcus epidermidis. In addition, through Two Way ANOVA
analysis, it is known that there is a significant effect on the use of pigments from
different bacterial isolates and variations in concentration on the diameter of the
inhibition zone and the interaction between the two
Kata Kunci : Antibakteri, Limbah Buah dan Sayur, Pigmen, Staphylococcus epidermidis