The Power of Paintings in Communicating A Political Message: Learning From Alip Jon's Artworks
Raka Ramadhani Aryasatya, Dr. Budi Irawanto, S.IP., M.A.
2024 | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Penelitian ini menganalisis lukisan sebagai teks dan mengkaji tiga lukisan politik secara visual dari sudut pandang pengarangnya untuk memahami pesan yang disampaikannya kepada penonton. Ketiga lukisan tersebut merupakan karya pelukis Indonesia Alip Jon pada masa merahnya yang berlangsung pada tahun 2022 hingga tahun 2023. Lukisan-lukisan tersebut terutama berfokus pada urusan sosial dan politik yang di dalamnya terdapat beberapa peristiwa menarik yang terungkap pada tahun-tahun tersebut. Penelitian ini mengkaji komentar sosial yang dilontarkan Alip Jon melalui lukisannya dan bagaimana media alternatif tersebut mampu mengungkapkan kritik yang lebih langsung dibandingkan media arus utama. Analisis yang disajikan menggunakan model analisis wacana Teun Van Dijk dalam menganalisis lukisan sebagai sebuah teks dengan menggunakan kategori wacana tertentu seperti metafora/simbolisme, warna, dan teks. Ditemukan bahwa model tersebut menyarankan pemahaman konteks lukisan, makna lokal, kognisi/ideologi sosial untuk lebih memahami pesan di balik lukisan tersebut. Selain itu, judul ketiga lukisan tersebut memberikan karakter informatif dan menunjukkan inspirasi seni. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan memandang lukisan sebagai teks, terlihat jelas bahwa seniman mengkomunikasikan komentar sosialnya melalui karya seninya dengan dukungan unsur seni yang ada.
This research analyzes paintings as text and examines three political paintings visually from the perspective of its author to understand the messages they provide to the audience. All three paintings were created by Indonesian painter Alip Jon in the time of his red period that spanned in 2022 until 2023. The paintings mainly focus on social and political affairs in which several interesting events unraveled during those years. The research examines the social commentary that was made by Alip Jon through his paintings and how such alternative media is able to express a more direct criticism rather than mainstream media. The analysis is presented using Teun Van Dijk’s model of discourse analysis in analyzing painting as a text using certain discourse categories such as metaphors/symbolism, color, and text. It was found that the model suggests understanding the painting’s context, local meaning, social cognition/ideologies to further understand the message behind the painting. Furthermore, the titles of all three paintings provide an informative character and show the inspiration for the art. The research suggests that by viewing paintings as texts, it becomes clear that the artist communicates his social commentary through his artworks with the support of the artistic elements present.
Kata Kunci : painting as discourse, social commentary, political art, discourse as power.