Studi Empiris Kesenjangan Kesehatan Lansia di Indonesia
Wike Mustika Sari, Amelia Maika, S.Sos., M.A., M.Sc., Ph.D.
2024 | Tesis | S2 Sosiologi
Latar Belakang: Populasi yang menua menimbulkan banyak tantangan dan kekhawatiran termasuk status kesehatan orang lanjut usia. Risiko menjadi tidak sehat dan disabillitas meningkat seiring bertambahnya usia. Meskipun usia merupakan penentu penting kesehatan, faktor lain juga penting seperti status sosial ekonomi. faktor sosial ekonomi terhadap kesenjangan kesehatan berdasarkan mekanisme psikososial, faktor material, perbedaan perilaku terkait kesehatan dan perbedaan akses terhadap layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi asosiasi antara karakteristik sosio-ekonomi, kepemilikan asuransi kesehatan dengan kesehatan lansia di Indonesia.
Metode: Metode kuantitatif digunakan dengan analisis data sekunder dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) 2014. Adapun responden yang digunakan adalah lanjut usia yang berusia 60 tahun ke atas. Selanjutnya, variabel yang digunakan antara lain: karakteristik sosio-ekonomi, kepemilikan asuransi kesehatan dan kesehatan lansia. Analisis data menggunakan analisis regresi logistik.
Hasil: Studi ini menemukan bahwa kesenjangan sosio-ekonomi dalam bidang kesehatan di kalangan lansia di Indonesia terlihat dengan adanya kesenjangan pro- lansia kaya dalam hal penilaian kesehatan dan menunjukan faktor-faktor utama (status pekerjaan (pendapatan), pendidikan, tempat tinggal dan kepemilikan asuransi kesehatan) merupakan faktor-faktor yang berkontribusi paling besar terhadap kesenjangan yang diamati.
Kesimpulan: Hasil analisis menunjukkan bahwa investasi pada pendidikan dasar, program yang memperkuat pendidikan kesehatan, pemerataan fasilitas kesehatan dan akses yang memadai di tingkat perdesaan maupun perkotaan, serta peningkatan JKN sebagai asuransi kesehatan juga tampaknya menjadi faktor penting dalam mencapai kesetaraan dan keadilan dalam bidang kesehatan.
Background: The aging population raises many challenges and concerns including the health status of the elderly. The risk of becoming unhealthy and disabled increases with age. Although age is an important determinant of health, other factors are also important such as socioeconomic status. Socioeconomic factors on health disparities are based on psychosocial mechanisms, material factors, differences in health-related behavior and differences in access to health services. This study aims to identify associations between socio-economic characteristics, ownership of health insurance and the health of elderly people in Indonesia.
Method: Quantitative methods were used with secondary data analysis from the 2014 Indonesian Family Life Survey (IFLS). The respondents used were elderly people aged 60 years and over. Furthermore, the variables used include: socio-economic characteristics, ownership of health insurance and health of the elderly. Data analysis uses logistic regression analysis.
Results: This study found that socio-economic disparities in health among the elderly in Indonesia are visible in the existence of a pro-rich elderly gap in terms of health assessment and indicating the main factors (employment status (income), education, residence and insurance ownership health) are the factors that contribute most to the observed disparities.
Conclusion: The results of the analysis show that investment in basic education, programs that strengthen health education, equal distribution of health facilities and adequate access at the rural and urban levels, as well as improving JKN as health insurance also appear to be important factors in achieving equality and justice in the health sector.
Kata Kunci : Lanjut usia, kesenjangan, kesehatan, sosio-ekonomi, kepemilikan asuransi kesehatan