Pengendalian Mutu Berbahan Dasar Ikan di CV Sakana Indo Prima Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis
Fazarani Hasna Lukitaningtyas, Prof. Suadi, S.Pi., M.Agr.Sc., Ph.D
2024 | Tesis | S2 Manajemen
Usaha perikanan
memiliki tingkat risiko yang tinggi karena produk mudah rusak. CV Sakana Indo
Prima merupakan perusahaan pengolahan hasil perikanan skala
menengah dengan produk utamanya siomay ikan. Perusahaan menghadapi persoalan
mutu yaitu cacat yang melebihi target perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengindentifikasi pengendalian kualitas yang telah dilakukan pada proses
produksi siomay ikan dan mengetahui risiko penyebab kecacatan produk siomay
ikan menggunakan metode failure mode effect analysis (FMEA) serta memberikan
alternatif solusi yang bisa digunakan untuk mengurangi jumlah kecacatan produk
siomay ikan. Data diperoleh dengan melakukan observasi, wawancara, dan
kuesioner penilaian FMEA. Partisipan wawancara dan kuesioner adalah manajer
produksi, quality control (QC), dan penanggung jawab pada setiap tahapan
produksi. Data diolah menggunakan metode FMEA dan diurutkan menggunakan diagram
pareto. Hasil penelitian diketahui pengendalian mutu yang telah dilakukan oleh perusahaan
berupa 2 tahapan sudah sesuai dengan SOP dan 10 tahapan belum sesuai dengan SOP
terkait dengan frekuensi pengecekan oleh QC. Hasil FMEA menunjukkan terdapat 31
risiko kegagalan dan 8 risiko kegagalan diatas ambang batas yaitu produk
terkontaminasi debu pada tahap penirisan, terkontaminasi benda asing pada
tahapan cuttering, penerimaan bahan baku, thawing dan
pencincangan, penggilingan I dan II, siomay rusak pada tahapan penirisan, dan
ukuran produk yang tidak sama pada tahapan pencetakan siomay. Perusahaan dapat
mengurangi jumlah kecacatan produk dengan cara pengembangan SOP pada proses
produksi, penambahan alat produksi, memberikan pelatihan kepada QC dan pekerja
pabrik, dan mengadakan evaluasi rutin terkait dengan pengendalian kualitas.
The fisheries business has a high level of risk because products are
easily damaged. CV Sakana Indo Prima is a medium-scale fishery product
processing company with fish dumplings (siomay ikan) as its main product. The company faces quality
problems, namely defects that exceed the company's target. This study aims to
identify the quality control that has been carried out in the fish dumpling
production process and determine the risks that cause fish dumpling product
defects using the failure mode effect analysis (FMEA) method and provide
alternative solutions that can be used to reduce the number of fish dumpling
product defects. The data was obtained by conducting observations, interviews,
and FMEA assessment questionnaires. The participants of the interviews and
questionnaires were the production manager, quality control (QC), and the
person in charge at each stage of production. The data was processed using the
FMEA method and sorted using a pareto diagram. The results showed that the
quality control that has been carried out by the Company in the form of 2
stages is in accordance with the SOP and 10 stages are not in accordance with
the SOP related to the frequency of checking by QC. The FMEA results show that
there are 31 risks of failure and 8 risks of failure above the threshold,
namely products contaminated with dust at the draining stage, contaminated with
foreign objects at the cuttering stage, receiving raw materials, thawing and
chopping, grinding I and II, broken fish dumplings at the draining stage, and
unequal product size at the fish dumplings molding stage. The company can
reduce the number of product defects by developing SOPs in the production
process, adding production equipment, providing training to QC and factory
workers, and conducting regular evaluations related to quality control.
Kata Kunci : fish dumplings, quality control, FMEA, pareto