Analisis Efisiensi Pengadaan Alumunium dengan Seleksi Pemasok Terbaik di PT Karya Mega Sarana
Rianita Savira, Prof. Dr. Kuncoro Harto Widodo M.Eng.
2024 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA
Penelitian ini dilakukan di PT Karya Mega Sarana (KAMESA), sebuah manufaktur kabel tegangan tinggi dan kabel laut yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat. Komponen alumunium merupakan komponen utama dari pembuatan kabel KAMESA. Pengadaan merupakan proses penting karena mempengaruhi keberlangsungan proses peroduksi. Tidak efisiennya proses pengadaan komponen alumunium dapat merugikan KAMESA baik dari segi waktu dan biaya. Berdasarkan pengalaman selama proses pengadaan Komponen Alumunium, KAMESA pernah mengalami keterlambatan pengiriman komponen alumunium karena kesalahan pemilihan pemasok dan tidak efisiennya proses pengadaan itu sendiri. Keterlambatan ini akhirnya menyebabkan adanya waktu menganggur produksi. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan pada penelitian ini untuk menentukan pemasok terbaik. Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan metode penyebaran kuesioner, wawancara serta dokumentasi. Adapun perhitungan nilai bobot prioritas AHP didapatkan dari data kualitatif kuesioner yang diberikan kepada keempat belas informan, yang kemudian dihitung secara kuantitatif sehingga didapat bobot prioritas untuk pemasok terbaik. Hasil dari analisis AHP kemudian dijadikan sebagai dasar pertimbangan melakukan Kontrak Payung dengan pemasok. Hasil dari impelentasi Kontrak Payung tersebut adalah efisiensi pencegahan keterlambatan pengiriman yang sebelumnya 23 hari menjadi tidak terjadi sama sekali.
This research was conducted at PT Karya Mega Sarana (KAMESA), a manufacturer of high voltage cables and submarine cables located in Bekasi, West Java. Aluminum components are the main component of KAMESA cable manufacturing. Procurement is an important process because it affects the sustainability of the production process. Inefficient aluminum component procurement processes can be detrimental to KAMESA both in terms of time and costs. Based on experience during the Aluminum Component procurement process, KAMESA has experienced delays in the delivery of aluminum components due to errors in supplier selection and inefficiency in the procurement process itself. This delay ultimately causes production idle time. The Analytical Hierarchy Process (AHP) method is used in this research to determine the best supplier. Data collection methods were carried out using questionnaires, interviews and documentation. The calculation of AHP priority weight values was obtained from qualitative data from questionnaires given to the fourteen informants, which were then calculated quantitatively to obtain priority weights for the best suppliers. The results of the AHP analysis are then used as a basis for consideration of entering into an Blanket Contract with suppliers. The result of the implementation of the Blanket Contract is the efficiency of preventing delivery delays from 23 days to zero occurrence.
Kata Kunci : Aluminum Component, Analytical Hierarchy Process, Blanket Contract, Supplier, Procurement