PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIGITAL DAN KEBERDAYAAN PETERNAK AYAM PETELUR: Studi Kasus Komunitas Petenak Ayam Petelur di Jawa Timur dan Jawa Tengah
Anton Susanto, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA.; Dr. Jangkung Handoto Mulyo, M.Ec.;Dr. Hakimul Ikhwan, M.A.
2024 | Disertasi | S3 STUDI KEBIJAKAN
Penelitian ini mendasari pada keniscayaan hadirnya teknologi digital dengan potensi manfaat dan risiko yang bisa dirasakan oleh masyarakat pertanian. Dengan mengambil studi kasus pada komunitas online petenak ayam petelur pola multinutrisi dan suplemen aditif yang berasal dari jawa timur dan jawa Tengah, maka penelitian ini merupakan penelitian awal yang melihat pemanfaatan teknologi digital dan peningkatan keberdayaan. Peningkatan keberdaaan di tengah karakteristik usaha yang berisiko tinggi dan entry barrier dalam struktur usaha dan perdagangan bagi usaha peternak skala rumah tangga (kecil-menengah). Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana peningkatan keberdayaan terjadi dengan pemanfaatan teknologi digital, faktor-faktor apa yang mempengaruhinya dan bagaimana strategi pengembangan keberdayaan peternak. Penelitian dilakukan melalui mix-method. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif dengan desain studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keberdayaan peternak pada akses harga pasar, sarana produksi dan penguatan jejaring komunitas. Namun demikian peningkatan keberdayaan juga terjadi secara terbatas yaitu pada peningkatan kapasitas peternak melalui adopsi pengetahuan dan ketrampilan yang memberikan dampak efisiensi produksi dan juga kemampuan akses niche market produk telur berkualitas. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan keberdayaan ini dipengaruhi secara signifikan oleh kesesuaian teknologi dengan livelihood peternak. Komunitas online telah menjadi wahana berbagi pengalaman, interaksi dan aktivitas sehari-hari peternak dan bahkan menjadi tempat berkonsultansi ketika mengalami masalah di lapangan. Komunitas online berkembang menjadi Community on Practise (CoP) yang terbentuk karena adanya faktor-fakor underlying seperti infrastruktur dan akses internet, keberadaan penyuluh/konsultan dan proven technology/inovasi dalam hal ini praktek multinutrisi dan suplemen aditif. Dengan didasarkan pada proses co-creation value yang efektif dalam mendesiminasi nilai-nilai keberdayaan, maka strategi peningkatan keberdayaan peternak dilakukan dengan pengembangan kewirausahaan sosial dengan desain kelembagaan Koperasi Korporasi. Penelitian ini juga telah memberikan gambaran inovasi kebijakan berbasiskan proses co-creation value antar aktor dalam komunitas dan juga memberikan gambaran bagaimana teknologi digital menjadi entitas penting dalam interaksi dan jejaring nilai yang terbentuk dalam komunitas.
<!--[if gte mso 9]><xml>